BAB 1 Miftahudz Dzikrillah Aqsho
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Miftahudz Dzikrillah Aqsho
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Miftahudz Dzikrillah Aqsho
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Miftahudz Dzikrillah Aqsho
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Miftahudz Dzikrillah Aqsho
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Miftahudz Dzikrillah Aqsho
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Gas metana merupakan salah satu gas berbahaya yang sering terakumulasi di tambang batubara bawah tanah dan berpotensi menyebabkan ledakan pada rentang konsentrasi 5% hingga 15%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh diameter pipa udara ventilasi terhadap distribusi konsentrasi metana serta laju pertukaran udara menggunakan model terowongan skala laboratorium. Pengujian dilakukan dengan dua variasi terhadap diameter pipa udara ukuran 5,08 cm dan 7,62 cm serta daya kipas 20 W (2,97 m3/s; 7,58 m3/s) dan 25 W (3,03 m3/s; 8,12 m3/s) pada model terowongan berukuran 40 x 40 x 400 cm. Pengukuran konsentrasi dilakukan menggunakan 21 sensor yang tersebar sepanjang terowongan pada enam titik dan tiga posisi vertikal (atas, tengah, bawah). Hasil penelitian menunjukkan ukuran diameter pipa udara 7,62 cm cenderung menghasilkan debit udara yang lebih tinggi, sehingga dapat mempercepat dilusi gas metana. Pada diameter pipa udara 5,08 cm distribusi gas metana tertinggi berada di bagian tengah dan pada diameter pipa udara 7,62 cm distribusi gas tertinggi berada pada bagian bawah. Konsentrasi metana tertinggi berada pada jarak X = 20 cm dan X = 140 cm dari face yang kemudian mengalami penurunan seiring bertambahnya waktu dilusi. Selain itu, nilai laju pertukaran udara yang diperoleh dari regresi menunjukkan bahwa pipa udara 7,62 cm dengan daya kipas 25 W memiliki laju pertukaran udara yang lebih besar dibandingkan pipa udara 5,08 cm pada kondisi daya kipas yang sama
Perpustakaan Digital ITB