digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Shulha Muzakkir
PUBLIC Open In Flipbook Resti Andriani

Gas metana (CH?) merupakan gas yang berpotensi menimbulkan bahaya ledakan di tambang bawah tanah. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh variasi intensitas rekahan batubara terhadap sifat fisik, permeabilitas, koefisien difusi, dan pola aliran metana pada skala laboratorium, serta memodelkan proses difusi menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD) di ANSYS Fluent. Empat sampel batubara bituminous dari Kalimantan Timur direkah menggunakan uji Unconfined Compressive Strength (UCS) untuk menghasilkan variasi tingkat kerusakan. Karakterisasi sifat fisik dilakukan melalui pengukuran porositas dan kecepatan gelombang ultrasonik (Vp). Konsentrasi metana diukur secara real-time menggunakan Automatic and Continuous Monitoring System – CH? (ACMS-CH?) untuk memperoleh nilai koefisien difusi dan permeabilitas. Hasil menunjukkan bahwa peningkatan intensitas rekahan menurunkan nilai Vp dan meningkatkan permeabilitas serta koefisien difusi. Sampel BB-4 memiliki intensitas rekahan tertinggi (?UV = 0,0002723 s), konduktivitas hidraulik tertinggi (1,653 × 10?? m/s), dan koefisien difusi tertinggi (8,000 × 10?¹? m²/s), sedangkan BB-2 memiliki nilai terendah. Simulasi CFD memperlihatkan bahwa media dengan rekahan besar memungkinkan penyebaran metana lebih cepat dan luas. Pengujian ini menunjukkan bahwa integrasi pengujian laboratorium dan simulasi numerik dapat memberikan pemahaman komprehensif terhadap mekanisme migrasi metana, sehingga bermanfaat untuk perencanaan mitigasi risiko di tambang batubara bawah tanah.