Pada dua tahun terakhir, penjualan pelumas industri menurun. Dinamika yang terjadi mempengaruhi daya tarik industri Pertamina Lubricants, yakni pada industri kelautan, industri pertambangan, industri berbasis agro, industri pembangkit tenaga dan industri minyak dan gas bumi, sehingga memerlukan strategi yang tepat untuk bisnis Pertamina Lubricants di masa depan.
Untuk menyusun strategi dan tindakan taktikal yang tepat, evaluasi daya tarik pasar di masing-masing sektor industri di Indonesia serta penilaian kekuatan daya saing perusahaan menggunakan matriks GE/McKinsey dilakukan. Faktor kunci dalam daya tarik pasar dan daya saing dipilih berdasarkan relevansinya dengan Pertamina Lubricants. Evaluasi faktor makroekonomi pada tingkat global, regional dan nasional yang mempengaruhi bisnis pelumas industri di Indonesia pun dilakukan. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui apakah ke lima sektor industri utama masih menarik dan seberapa kuat daya saing Pertamina Lubricants di sektor tersebut. Penelitian dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam, studi pustaka dan analisis data sekunder.
Hasil analisis portofolio oleh matriks GE/McKinsey menunjukkan bahwa semua sektor industri menarik dan kompetitif untuk pasar pelumas. Strategi "Protect Position" direkomendasikan pada Industri kelautan, sedangkan strategi "Build Selectively" direkomendasikan pada industri pertambangan, industri berbasis agro, industri pembangkit tenaga listrik dan industri minyak dan gas. Tindakan taktis pada masing-masing sektor industri juga disusun untuk meningkatkan volume penjualan Pertamina Lubricants di masa depan.
Rencana implementasi untuk strategi ini dituang ke dalam alokasi waktu dengan jangka waktu tiga tahun dan penyediaan sumber daya manusia.
Perpustakaan Digital ITB