digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Patrick Demario
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Patrick Demario
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Patrick Demario
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Patrick Demario
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Patrick Demario
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Patrick Demario
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Patrick Demario
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

Studi ini meneliti pasar karbon Indonesia yang baru saja diluncurkan, IDX Carbon, dengan fokus pada penerapannya pada perusahaan pertambangan dan energi yang terdaftar di bursa. Penelitian ini membandingkan IDX Carbon dengan sistem perdagangan karbon yang mapan di Uni Eropa dan Tiongkok untuk menilai perbedaan struktural dan mekanisme penetapan harga. Dengan menggunakan data emisi dari tahun 2020 hingga 2023, studi ini menghitung surplus dan defisit emisi tahunan berdasarkan penghitungan karbon Fase 1. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa sebagian besar perusahaan Indonesia mengalami defisit kredit karbon, yang mengakibatkan biaya operasional tambahan. Meskipun ada potensi untuk memonetisasi kredit karbon, terutama bagi perusahaan dengan surplus emisi, manfaat finansial secara keseluruhan tetap terbatas dalam kondisi pasar saat ini. Khususnya, harga per ton CO2e di Indonesia jauh lebih rendah daripada di UE dan Tiongkok, yang menunjukkan bahwa pasar karbon Indonesia masih dinilai rendah dan kekurangan likuiditas. Kondisi ini dapat menghambat partisipasi aktif dan melemahkan peran pasar dalam mendorong dekarbonisasi perusahaan. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman implementasi pasar karbon tahap awal di negara berkembang dan menyoroti area yang perlu ditingkatkan dalam desain regulasi, penetapan harga karbon, dan transparansi pelaporan. Ini juga menyediakan dasar untuk studi masa depan tentang keuangan berkelanjutan dan reformasi kebijakan karbon di Indonesia, terutama di sektor-sektor dengan emisi tinggi seperti pertambangan dan energi.