Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka hidup dalam kondisi stres yang terus-menerus. Stres psikologis memiliki dampak merugikan bagi kesehatan mental dan fisik, termasuk meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, serangan jantung akut, dan gangguan sistem kekebalan tubuh, yang membuat individu lebih rentan terhadap infeksi. Selain itu, stres juga memengaruhi kesehatan mental, seperti meningkatkan risiko demensia, disfungsi kognitif, dan kelelahan berlebihan, serta menurunkan kualitas hidup. Oleh karena itu, penting untuk mendeteksi stres secara akurat. Dengan kemajuan dunia medis, pengembangan metode, prosedur, dan teknologi untuk mengukur tingkat stres menjadi sangat penting agar pemeriksa medis dapat memberikan informasi yang lebih andal dalam membantu individu mengelola stres mereka.
Berdasarkan latar yang telah dijelaskan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah sinyal EMG dan Mental Arithmetic Task (MAT) yang dirancang dengan tiga tingkat kesulitan yang meningkat secara bertahap untuk menginduksi stres psikologis dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur stres psikologis. Pengukuran ini dilakukan dengan memberikan tes stres sebagai stressor kepada subjek yang telah dilengkapi dengan elektroda permukaan yang terhubung ke perangkat EMG. Perangkat tersebut akan merekam aktivitas sinyal otot trapezius yang berada di bahu atas kanan dan kiri.
ii
Hasil menunjukkan bahwa menurut hasil VAS, subjek mulai merasa kesulitan dan mengalami peningkatan stres pada MAT level 2, dengan puncak stres tercapai pada level ini. Meskipun MAT level 3 juga menyebabkan stres, tingkat stres yang dialami subjek tidak setinggi level sebelumnya, menjadikannya kurang optimal dalam menginduksi stres. Analisis EMG mendukung temuan ini dengan menunjukkan bahwa MAT level 2 adalah level optimal untuk menimbulkan stres psikologis. Data sinyal EMG dari otot trapezius menunjukkan perubahan signifikan antara kondisi stres dan istirahat, dengan amplitudo yang meningkat seiring bertambahnya tingkat kesulitan MAT. Peningkatan ini selaras dengan hasil VAS yang menunjukkan bahwa aktivitas otot berbanding lurus dengan tingkat stres psikologis. Temuan ini mengindikasikan bahwa sinyal EMG dapat menjadi alternatif efektif untuk menggantikan kuisioner tradisional seperti PSS-10.