digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rafi Devana Azaria
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Rafi Devana Azaria
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Rafi Devana Azaria
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Rafi Devana Azaria
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Rafi Devana Azaria
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Rafi Devana Azaria
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Rafi Devana Azaria
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Rafi Devana Azaria
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Rafi Devana Azaria
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Sistem transportasi perkotaan yang tidak terintegrasi secara fungsional dan spasial masih menjadi tantangan utama dalam pengembangan mobilitas di Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi penerapan konsep seamless cities sebagai pendekatan dalam perencanaan dan pengembangan sistem Bus Rapid Transit (BRT). Pendekatan penelitian menggunakan metode mixed method dengan menggabungkan metode kuantitatif yang datanya diperoleh dari data sekunder berbagai instansi dan sumber lainnya yang berbasis analisis spasial dengan model penilaian indikator yang mencakup bangkitan dan tarikan, kepadatan penduduk, kepadatan aktivitas, aksesibilitas terhadap fasilitas publik, dan ketersediaan moda transportasi alternatif, serta metode kualitatif yang datanya diperoleh dari webscraping media sosial X dan obervasi yang berbasis analisis persepsi dan sentiment masyarakat melalui platform media sosial X. Analisis dilakukan melalui pemetaan indikator, pembobotan skoring, dan integrasi hasil overlay spasial untuk menghasilkan perencanaan koridor, halte, dan fasilitas integrasi BRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skenario perencanaan berbasis seamless cities memberikan hasil yang lebih optimal dibandingkan kondisi eksisting, baik dari segi jumlah pusat pelayanan yang terlayani, perluasan jangkauan halte, penambahan titik halte, maupun keberadaan fasilitas interchange antarmoda. Penelitian ini menegaskan bahwa penerapan prinsip seamless mobility berbasis empat pilar— mobility, environment, governance, dan economy—dengan pendekatan berbasis pengguna (user-centered) mampu menjadi kerangka efektif dalam merancang sistem BRT yang inklusif dan berkelanjutan. Kontribusi penelitian ini terletak pada integrasi pendekatan teoritis dan aplikatif dalam menjawab tantangan mobilitas perkotaan kontemporer dan menawarkan strategi yang dapat direplikasi di kotakota lain di Indonesia.