2025 SK PP Annete Yedya Elivele [19022135] - Abstract
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Annete Yedya Elivele [19022135] - List of Contents
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Annete Yedya Elivele [19022135] - Chapter 1
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Annete Yedya Elivele [19022135] - Chapter 2
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Annete Yedya Elivele [19022135] - Chapter 3
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Annete Yedya Elivele [19022135] - Chapter 4
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Annete Yedya Elivele [19022135] - Chapter 5
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Annete Yedya Elivele [19022135] - References
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Annete Yedya Elivele [19022135] - Appendix
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa
Industri perhotelan di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat, mendorong hotel untuk mempertahankan layanan berkualitas tinggi dan efisiensi operasional. Salah satu aspek utama yang mendukung efisiensi ini adalah manajemen inventaris, khususnya di divisi dapur di mana ketersediaan stok secara langsung memengaruhi kinerja layanan. Hotel ABC, hotel skala menengah di Bandung, masih menggunakan sistem inventaris manual tanpa metode perencanaan terstruktur. Keputusan pemesanan didasarkan pada estimasi harian dan komunikasi informal, yang sering kali mengarah pada keputusan reaktif dan seringnya kehabisan stok. Studi ini mengevaluasi efisiensi sistem inventaris hotel untuk bahan makanan yang tidak mudah rusak dengan menerapkan metode Economic Order Quantity (EOQ) dan metode pendukung. Tujuan penelitian adalah untuk menilai kondisi inventaris saat ini, mengukur dampak penerapan EOQ, dan mengembangkan strategi yang lebih baik untuk mengelola barang yang bergerak cepat. Data dikumpulkan dari wawancara dengan departemen pembelian dan catatan pembelian dan penggunaan selama enam bulan. Analisis dilakukan menggunakan Microsoft Excel dan mencakup EOQ, Reorder Point (ROP), Safety Stock (SS), Average Inventory Level (AIL), klasifikasi FSN, dan analisis akar penyebab (Five Whys dan Pareto Chart). Temuan menunjukkan bahwa 91,9% item kekurangan stok, dengan tingkat stok aktual rata-rata 49% di bawah tolok ukur EOQ. Penyebab utama termasuk penggunaan sistem manual sepenuhnya (dampak 60%) dan tidak adanya perencanaan titik pemesanan ulang (dampak 20%). Hasil FSN mengungkapkan bahwa 83,8% item bergerak cepat, namun 93,5% di antaranya kekurangan stok yang memadai, meningkatkan risiko kehabisan stok. Meskipun EOQ menawarkan model terstruktur, menerapkannya ke semua item tidaklah praktis karena keterbatasan penyimpanan dan anggaran. Studi ini merekomendasikan strategi inventaris tersegmentasi di mana EOQ diterapkan secara selektif pada item permintaan tinggi. Item dengan penggunaan yang tinggi atau biaya unit yang tinggi harus mengikuti metode berbasis tinjauan yang lebih fleksibel. Rekomendasi tambahan termasuk menetapkan prosedur operasi standar (SOP), menggunakan dokumentasi berbasis cloud bersama, dan secara aktif memantau item yang bergerak cepat. Studi ini terbatas pada item makanan kering yang tidak mudah rusak dan tidak termasuk barang yang mudah rusak atau analisis keuangan lengkap. Meskipun demikian, laporan ini menawarkan wawasan praktis untuk hotel skala menengah dengan sistem manual dan menekankan perlunya menyesuaikan strategi inventaris dengan karakteristik barang.
Perpustakaan Digital ITB