Ulkus kaki diabetik merupakan salah satu komplikasi vaskular dan neuropati dari penyakit diabetes
mellitus. Modern wound dressing adalah salah satu jenis perawatan luka pada ulkus kaki diabetik
yang bertujuan untuk mempercepat penyembuhan luka dan mengendalikan resiko terjadinya infeksi
dengan prinsip menciptakan lingkungan aseptik dan lembab di sekeliling luka. Tersedia berbagai jenis
modern wound dressing dengan fungsi dan harga yang beragam, salah satunya adalah wound
dressing antimikroba yang dinilai memiliki efektivitas lebih baik dalam menyembuhkan luka sehingga
dapat menurunkan lama rawat pasien ulkus kaki diabetik di rumah sakit. Tetapi karena harga wound
dressing antimikroba cukup tinggi, maka total biaya perawatan luka terkesan sangat tinggi. Penelitian
dilakukan untuk menganalisis efektivitas –biaya antara penggunaan wound dressing antimikroba dan
tanpa antimikroba dengan cara membandingkan total biaya medis langsung dan efektivitas yang
dinilai dari lama rawat pasien ulkus kaki diabetik di rumah sakit. Desain penelitian yang digunakan
adalah studi komparatif secara retrospektif dengan mengambil data dari instalasi rekam medis,
administratif dan instalasi farmasi RSUP Dr.Hasan Sadikin pada tahun 2015-2017. Sebanyak 9 pasien
ulkus kaki diabetik Wagner 3 non-amputasi dianalisis datanya, 2 pasien menggunakan kombinasi
dressing antimikroba (kelompok A) dan 7 pasien menggunakan dressing tanpa antimikroba (kelompok
B). Hasil penelitian menunjukkan mean total biaya medis langsung kelompok A lebih rendah
dibandingkan dengan kelompok B, yaitu berturut-turut sebesar Rp13.463.975 dan Rp27.291.637.
Mean lama rawat kelompok wound dressing A lebih kecil dibandingkan dengan kelompok B yaitu
berturut-turut 12,5 hari dan 28,4 hari. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan kombinasi wound
dressing antimikroba pada rangkaian perawatan luka lebih cost-effective dibandingkan dengan
menggunakan wound dressing tanpa antimikroba.
Perpustakaan Digital ITB