digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Selama 41 tahun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) beroperasi dihasilkan limbah berupa gas, cair dan padat. Setiap tahun, dilakukan overhauling pada cooling tower PLTP untuk menjaga kinerja tetap optimal. Kira-kira sebanyak 300 m3 limbah padat diekstraksi pada cooling tower saat overhaul tersebut. Limbah padat perlu dikelola dengan benar agar tidak mencemari lingkungan, dan hal ini dibutuhkan biaya dalam penanganan tersebut. Untuk mengatasi permasalahan biaya yang ditimbulkan, dilakukan pemanfaatan sebagai produk paving block untuk penggunaan sendiri. Pemanfaatan ini mulai dilakukan pada tahun 2010 dan menghasilkan produk paving block kualitas mutu C sesuai SNI 03-0691-1996. Pada tahun 2021, limbah padat PLTP diteliti kandungannya melalui proses identifikasi dengan metode TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Procedure) dan uji Toksikologi Sub Kronis LD50 dan dihasilkan fakta bahwa limbah padat bersifat non-B3 sehingga aman untuk dimanfaatkan kembali. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perkembangan produk paving block berbahan baku limbah padat cooling tower yang dibuat selama 15 tahun sekaligus membuat pedoman pembuatan produk paving block agar memiliki standar mutu yang konsisten. Pada penelitian ini dilakukan pengujian nilai kuat tekan dan penyerapan air untuk menilai kualitas produk. Prosedur untuk menguji kuat tekan adalah dengan pemotongan sampel paving block menjadi kubus dan dimasukkan kedalam alat uji untuk mengetahui nilai uji kuat tekan, sedangkan untuk menguji serap air dilakukan perendaman dan pengeringan sampel paving block untuk mengetahui nilai uji serap air. Pada SNI diatur 4 kategori standar mutu yaitu standar mutu A, B, C, dan D sesuai dengan nilai uji kuat tekan dan serap air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa standar mutu paving block berubah dari D dengan nilai kuat tekan sebesar 14,80 Mpa pada tahun 2010, menjadi tidak sesuai standar dengan nilai kuat tekan sebesar 5,34 Mpa dan serap air sebesar 10,61% pada tahun 2025. Analisis menunjukkan perbedaan standar yang digunakan antara SNI 03-0691-1996 Bata Beton dengan British Standard BS 6717:1993 dan perlunya penyesuaian komposisi bahan baku untuk menjaga standar mutu paving block. Berdasarkan hal tersebut dihasilkan sebuah pedoman untuk mengatur komposisi produk agar dihasilkan produk paving block yang sesuai dengan standar SNI.