digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Axel Christabel Dalta
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Axel Christabel Dalta
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Axel Christabel Dalta
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Axel Christabel Dalta
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Axel Christabel Dalta
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Axel Christabel Dalta
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Axel Christabel Dalta
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Keberhasilan perencanaan dan evaluasi sumber daya dalam industri pertambangan sangat dipengaruhi oleh akurasi estimasi tonase dan kadar bijih. Salah satu faktor penting dalam estimasi tersebut adalah pemilihan ukuran blok model atau Selective Mining Unit (SMU). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak penggunaan berbagai ukuran SMU terhadap estimasi tonase dan kadar aluminium pada endapan bauksit laterit. Bauksit laterit, yang memiliki sebaran kadar yang heterogen, membutuhkan ukuran SMU yang tepat untuk meminimalkan dilusi dan meningkatkan presisi dalam pemisahan material bijih dan waste. Dengan menggunakan berbagai variasi ukuran SMU, penelitian ini mengevaluasi pengaruhnya terhadap estimasi tonase dan kadar Al2O3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada rentang cut-off grade rendah hingga menengah (42%–46%), ukuran SMU yang lebih kecil menyebabkan penurunan tonase, karena selektivitas yang lebih tinggi. Sebaliknya, pada cut-off grade tinggi (?47%), penggunaan SMU kecil justru menghasilkan peningkatan tonase yang signifikan dikarenakan ukuran SMU yang kecil bisa mengangkap variabilitas kadar tinggi dibandingkan ukuran SMU yang lebih besar. Selain itu, perubahan ukuran SMU dari 25x25x2 ke ukuran yang lebih kecil (15x15x2, 10x10x2, dan 5x5x2) menunjukkan peningkatan persentase kadar rata-rata, terutama pada cut-off di atas 46%. Ukuran SMU 5x5 memberikan peningkatan yang paling signifikan.