







Pembangunan infrastruktur transportasi sering kali menjadi pemicu perubahan sosial
dan ekonomi dalam suatu kawasan. Salah satu fenomena yang semakin sering dikaji
dalam konteks pembangunan perkotaan adalah gentrifikasi, yakni proses transformasi
suatu kawasan yang menyebabkan peningkatan harga lahan dan perumahan, yang pada
akhirnya dapat menggeser penduduk asli dengan kelompok berpenghasilan lebih
tinggi. Dalam konteks Jakarta Selatan, pembangunan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
(JORR) telah meningkatkan aksesibilitas kawasan sekitarnya, yang berpotensi memicu
gentrifikasi dengan mendorong perubahan tata guna lahan dan kenaikan nilai
properti.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pembangunan Jalan Tol
JORR terhadap proses gentrifikasi di wilayah Jakarta Selatan. Metode penelitian yang
digunakan adalah pendekatan kuantitatif berbasis analisis spasial, dengan
mengintegrasikan data citra satelit untuk mengidentifikasi perubahan tata guna lahan
dalam rentang waktu 2002 hingga 2024. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan
data harga lahan dan pemanfaatan lahan untuk memahami dinamika pertumbuhan
kawasan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan Jalan Tol JORR telah
meningkatkan nilai properti di sepanjang koridor tol, yang berdampak pada perubahan
pola pemanfaatan lahan dari kawasan permukiman tradisional menjadi kawasan
komersial dan apartemen. Selain itu, fenomena displacement atau pemindahan
penduduk akibat kenaikan harga lahan juga terjadi secara bertahap, yang
mengindikasikan adanya gentrifikasi berbasis infrastruktur. Keberadaan frontage road
di sepanjang koridor tol mempercepat perubahan kawasan dengan meningkatkan daya
tarik investasi properti dan bisnis.Penelitian ini menyimpulkan bahwa pembangunan
infrastruktur jalan tol di kawasan perkotaan dapat menjadi katalisator bagi perubahan
tata guna lahan dan struktur sosial-ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan
perencanaan kota yang lebih inklusif, seperti regulasi sewa, penyediaan hunian
terjangkau, serta strategi pengelolaan tata ruang yang dapat meminimalisir dampak
negatif gentrifikasi.