digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pembangunan infrastruktur transportasi sering kali menjadi pemicu perubahan sosial dan ekonomi dalam suatu kawasan. Salah satu fenomena yang semakin sering dikaji dalam konteks pembangunan perkotaan adalah gentrifikasi, yakni proses transformasi suatu kawasan yang menyebabkan peningkatan harga lahan dan perumahan, yang pada akhirnya dapat menggeser penduduk asli dengan kelompok berpenghasilan lebih tinggi. Dalam konteks Jakarta Selatan, pembangunan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) telah meningkatkan aksesibilitas kawasan sekitarnya, yang berpotensi memicu gentrifikasi dengan mendorong perubahan tata guna lahan dan kenaikan nilai properti.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pembangunan Jalan Tol JORR terhadap proses gentrifikasi di wilayah Jakarta Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif berbasis analisis spasial, dengan mengintegrasikan data citra satelit untuk mengidentifikasi perubahan tata guna lahan dalam rentang waktu 2002 hingga 2024. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan data harga lahan dan pemanfaatan lahan untuk memahami dinamika pertumbuhan kawasan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan Jalan Tol JORR telah meningkatkan nilai properti di sepanjang koridor tol, yang berdampak pada perubahan pola pemanfaatan lahan dari kawasan permukiman tradisional menjadi kawasan komersial dan apartemen. Selain itu, fenomena displacement atau pemindahan penduduk akibat kenaikan harga lahan juga terjadi secara bertahap, yang mengindikasikan adanya gentrifikasi berbasis infrastruktur. Keberadaan frontage road di sepanjang koridor tol mempercepat perubahan kawasan dengan meningkatkan daya tarik investasi properti dan bisnis.Penelitian ini menyimpulkan bahwa pembangunan infrastruktur jalan tol di kawasan perkotaan dapat menjadi katalisator bagi perubahan tata guna lahan dan struktur sosial-ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan perencanaan kota yang lebih inklusif, seperti regulasi sewa, penyediaan hunian terjangkau, serta strategi pengelolaan tata ruang yang dapat meminimalisir dampak negatif gentrifikasi.