Perpustakaan Digital ITB

Penelitian ini merefleksikan perjalanan bisnis Chute Up, sebuah startup fashion yang menawarkan outerwear konvertibel berkelanjutan dengan inspirasi dari perilaku budaya Indonesia. Menggunakan pendekatan autoetnografi, studi ini menganalisis bagaimana kelemahan dalam operasional, pemasaran, dan keuangan berkontribusi terhadap ketidakstabilan arus kas. Alat analisis seperti SWOT, Business Model Canvas, AIDA, dan DuPont digunakan untuk mengevaluasi tantangan yang dihadapi. Temuan menunjukkan bahwa meskipun memiliki konsep produk yang kuat, Chute Up belum memiliki sistem yang terstruktur untuk perencanaan keuangan, konversi penjualan, dan pengelolaan rantai pasok. Penjualan sangat bergantung pada acara offline, dengan performa digital yang masih terbatas. Analisis ini menekankan pentingnya membangun sistem yang skalabel, memantau indikator keuangan, dan merancang strategi pemasaran yang mendorong pendapatan berkelanjutan.