BAB I Tamara Maharani Alamsyah [27024012]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II Tamara Maharani Alamsyah [27024012]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III Tamara Maharani Alamsyah [27024012]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV Tamara Maharani Alamsyah [27024012]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V Tamara Maharani Alamsyah [27024012]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Karya Tugas Akhir “Ambang: Pengejawantahan Kekaburan melalui Praktik Seni Lukis”
berangkat dari keprihatinan terhadap dikotomi representasional–non-representasional
dalam seni lukis kontemporer. Kecenderungan menuntut kejelasan visual dianggap
menutup ruang bagi pengalaman estetis dalam ketidakpastian. Penelitian ini memosisikan
kekaburan sebagai ruang produktif untuk membuka makna cair, membebaskan
interpretasi, dan menegosiasi ambiguitas secara estetis dan eksistensial. Lingkup
permasalahan dalam pembuatan karya Tugas Akhir ini mencakup bagaimana praktik
melukis menjelmakan “ruang ambang” yang memperlambat proses pengenalan bentuk,
dan apa makna eksistensial dari posisi “di antara” kejelasan yang seringkali bersifat
dikotomis. Pengkajian teori mencakup pemikiran Sudjoko dalam Menuju Nirada (1992),
Jakob Sumardjo dalam Estetika Paradoks (2014), fenomenologi Heidegger, Merleau
Ponty, dan Gadamer.
Hasil akhir karya terdiri dari enam lukisan berukuran 150×100 cm, diselesaikan dalam
enam jam per lukisan agar cat tetap lentur. Tahapan mencakup pengumpulan arsip visual
banal, penerapan strategi panglingan (pengaburan citra), penggunaan warna kelabu dari
campuran warna primer, serta format kanvas memanjang sepanjang sembilan meter untuk
memperpanjang durasi melihat. Pendekatan fenomenologi proses memungkinkan cat dan
tubuh berinteraksi dalam ritme waktu yang cair. Hasil karya memperlihatkan bentuk
bentuk samar yang muncul dan lenyap, menciptakan pengalaman visual yang tertunda
dan terbuka. Kekaburan dalam karya ini bukanlah efek pasif, melainkan strategi untuk
menolak narasi tunggal dan menghadirkan realitas kedua, sebuah ruang reflektif yang
merawat keraguan, menegaskan kejujuran material, dan menawarkan pengalaman estetika
yang lentur terhadap kompleksitas dunia kontemporer.
Perpustakaan Digital ITB