Perancangan transportasi “Alternatif Desain Fasilitas Udara dan Darat Bandar Udara Internasional Juanda” terdiri dari sisi udara dan sisi darat untuk proyeksi penumpang tahun 2042. Perancangan sisi udara meliputi perancangan geometrik runway, taxiway, dan apron serta perancangan perkerasan kaku dan lentur runway, taxiway, dan apron. Perancangan tersebut mengaju pada standar ICAO (International Civil Aviation Organization), FAA (Federal Aviation Administration), dan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara. Perancangan sisi darat meliputi perancangan kebutuhan fasilitas terminal penumpang dan perancangan sirkulasi terminal mengacu pada SNI-03-7046 Tahun 2004 (Standar Nasional Indonesia). Proyeksi penumpang pada tahun 2042 dengan metode terpilih eksponensial didapatkan sebanyak 24.430.157 penumpang kedatangan dan 23.278.024 penumpang keberangkatan dengan jam puncak pukul 11.00-12.00. Pesawat desain yang digunakan adalah B747-400 dengan reference code 4E. Luas terminal penumpang Bandar Udara Internasional Juanda yakni 140.000 m2. Pada perancangan geometrik diperoleh kebutuhan panjang dan lebar single lane runway yakni 3.500 m dan 60 m, dua buah entrance taxiway selebar 23 m, serta apron dengan lebar 180 m dan panjang 1.100 m. Desain perkerasan yang digunakan pada runway dan taxiway yaitu dengan perkerasan lentur dengan tebal lapis permukaan 101,6 mm, tebal lapis stabilized base 127 mm, lapis fondasi 217,1 mm, dan lapis fondasi bawah 561,8 mm. Sementara itu, struktur perkerasan kaku untuk apron memiliki tebal lapis permukaan 462,4 mm, lapis stabilized base 125 mm, dan lapis fondasi 152,4 mm.
Perpustakaan Digital ITB