digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Hiperpigmentasi merupakan masalah diskolorasi kulit, pigmentasi, dan kelainan yang berkaitan dengan warna kulit yang lebih gelap dibandingkan dengan kondisi normalnya. Hal ini dapat terjadi karena adanya perubahan dari produksi melanin. Minyak serai dilaporkan memiliki potensi aktivitas inhibisi enzim tirosinase yang berperan dalam proses pembentukan melanin. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan formulasi enkapsulasi minyak serai dalam bentuk nanostructured lipid carrier (NLC) untuk meningkatkan stabilitas dan aktivitas. Penyiapan NLC-MS dilakukan dengan metode melt-emulsification dan ultrasonikasi. Proses formulasi NLC-MS dimulai dengan skrining lipid dan surfaktan yang diikuti dengan optimasi proses dan optimasi formula. Optimasi formula dilakukan menggunakan Box-Behnken Design untuk mendapatkan formula optimal NLC-MS. Formula optimal yang didapatkan memiliki komposisi minyak serai 0,5% (b/v), total lipid 3% (b/v) dengan perbandingan setil alkohol dan olive oil sebesar 8:2, dan total surfaktan 9% (b/v) dengan perbandingan tegocare 165 dan tween 80 sebesar 6:4. Sediaan NLC-MS memiliki warna putih, berbau lemon / sitrus yang khas, dan konsistensi cair. NLC-MS memiliki ukuran partikel 220,2 ± 2,1 nm, indeks polidispersitas 0,34 ± 0,013, pH sediaan 5,606 ± 0,033, zeta potensial -12,28 mV, dan efisiensi enkapsulasi 98,81 ± 0,13%. Pada uji stabilita menunjukan NLC-MS stabil pada kondisi penyimpanan suhu 4°C, dan 25°C selama 28 hari. Formula NLC-MS dapat meningkatkan aktivitas minyak serai sebagai inhibitor tirosinase sebanyak 5 kali dengan nilai IC50 NLC-MS sebesar 117,54 ± 9,24 ppm.