digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Hiperpigmentasi merupakan suatu kondisi ketika area kulit memproduksi melanin secara berlebihan yang mengakibatkan warna kulit lebih gelap dibandingkan kulit normal di sekitarnya. Enzim tirosinase merupakan katalisator melanogenesis dengan menghidroksilasi tirosin dan mengoksidasi L-DOPA menjadi DOPAkuinon dalam jalur sintesis melanin. Inhibitor tirosinase dapat menghambat laju enzim tirosinase sehingga menjadi salah satu pencegahan hiperpigmentasi. Sebelumnya, biji tumbuhan malapari (Pongamia pinnata (L.) Pierre) disebutkan memiliki manfaat secara tradisional dalam penggunaan yang bervariasi terhadap kulit. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan ampas biji tanaman malapari untuk menentukan potensi ekstrak etanol dan isolatnya sebagai inhibitor enzim tirosinase serta mengkarakterisasi isolat yang diperoleh. Ampas biji malapari diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96% kemudian difraksinasi dengan metode ekstraksi cair-cair menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan air. Uji aktivitas inhibisi enzim tirosinase secara kuantitatif dilakukan terhadap ekstrak menggunakan microplate assay dengan mengukur absorbansinya pada panjang gelombang 475 nm. Nilai IC50 ekstrak dan asam kojat (kontrol positif) berturut-turut adalah 1306,96 ± 164,79 g/mL dan 7,92 ± 0,47 g/mL. Uji aktivitas kualitatif dengan µ µ KLT bioautografi dilakukan terhadap ekstrak dan fraksi, terbentuknya bercak putih paling intens yang menunjukkan potensi inhibisi tirosinase paling kuat dimiliki oleh fraksi n-heksana. Fraksi n-heksana disubfraksinasi menggunakan kromatografi kolom klasik dengan metode elusi gradien. Subfraksi dilanjutkan pada subfraksinasi tahap II dengan metode kromatografi radial dan pemurnian dengan menggunakan kromatografi lapis tipis preparatif sehingga didapatkan isolat Y. Isolat Y diuji kemurnian dengan kromatografi pengembangan tunggal tiga fase gerak dan kromatografi dua dimensi. Karakterisasi isolat Y dengan penampak bercak spesifik dan kromatografi lapis tipis-densitometri menunjukkan bahwa isolat Y merupakan senyawa golongan flavonoid subgolongan flavon. Isolat Y diuji aktivitas kuantitatif dan menunjukan % inhibisi enzim tirosinase pada konsentrasi 100 g/mL µ sebesar 5,833%.