Maraknya penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari memunculkan masalah
lingkungan baru, yakni pencemaran mikroplastik (MP). Mikroplastik telah terdeteksi
di berbagai media lingkungan, termasuk di udara, tetapi penelitian terkait airborne
microplastics (AMPs) masih terbatas sehingga tingkat pemahaman untuk mencegah
pencemaran AMPs juga masih rendah. Untuk meningkatkan pemahaman terkait sifat
polutan dan sumber emisi AMPs, khususnya di Kota Jakarta Barat, dilakukan studi
karakteristik dan identifikasi sumber potensial AMPs di Kota Jakarta Barat. Ditemukan
konsentrasi AMPs sebesar (2,12 ? 1,43) partikel/m3
dengan rentang ukuran
0,08?502,38 ?m. Jenis polimer yang teridentifikasi: nilon (59%), polietilen (PE; 19%),
polidialil ftalat (PDAP; 8%), high density PE (HDPE; 6%), polietilen tereftalat (PET;
4%), polimetil metakrilat (PMMA; 3%), dan polipropilen (PP; 1%). Bentuk AMPs
berupa fragment (91%) granule (5%), dan fiber (4%). Tingkat degradasi AMPs tinggi
(98%) dan usia AMPs >30 hari (94%). Sumber potensial yang paling berkontribusi
terhadap keberadaan AMPs di Kota Jakarta Barat adalah aktivitas terkait produksi dan
konsumsi barang yang terbuat dari nilon karena banyak ditemukan nilon pada
penelitian ini.
Perpustakaan Digital ITB