Perpustakaan Digital ITB

Body armor merupakan perlengkapan penting dalam bidang pertahanan dan keamanan yang berfungsi melindungi tubuh dari ancaman proyektil, senjata tajam, dan serpihan ledakan. Kemampuan body armor dalam menjalankan fungsinya sangat dipengaruhi oleh jenis material penyusunnya. Bahan penyusun body armor umumnya menggunakan bahan komposit berserat poliamida aromatik/aramid (kevlar) dan Ultra-High Molecular Weight Polyethylene (dyneema) yang diproduksi oleh Dutch State Mines (DSM), serat Goldflex buatan Honeywell, serta serat Spectra. Indonesia masih ketergantungan dengan bahan dan teknologi serat aramid dari luar negeri seperti Amerika Serikat, Belanda, Korea Selatan, dan Prancis, sehingga harganya cukup tinggi. Disamping itu, bobot total body armor yang pernah diproduksi bisa mencapai ±10 kg dengan ketebalan 32 mm, sehingga dapat mempengaruhi mobilitas penggunanya. Adapun penelitian terkait material alternatif berbasis komposit dengan penguatan partikel Silicon Carbide (SiC), S glass, dan polipropilen (PP) dijelaskan bahwa komposit tersebut memiliki kekerasan, kekuatan tarik, ketahanan impak, dan penyerapan energi yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan komposit hibrid sebagai alternatif material body armor yang lebih efisien dan ekonomis, melalui metode fabrikasi dengan Compression Molding. Pengujian komposit dilakukan dengan Drop Weight Impact Test dan pengamatan morfologi melalui alat Scanning Electron Microscope (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan lamina SGE meningkatkan ketahanan penetrasi komposit hibrid hingga 63,4% pada energi 200 J dan 27,63% pada 500 J, sekaligus memperbaiki performa pengurangan deformasi (BFS) sebesar 83,67% dan 29,45%, dengan karakteristik morfologi berbeda yaitu fibrilasi serat pada lamina PPG dan kegagalan serat akibat beban geser pada lamina SGE. Temuan ini menunjukkan bahwa komposit hibrid berbasis SGE dan PPG berpotensi menjadi material alternatif body armor yang lebih ringan, efisien, dan ekonomis dibandingkan material konvensional.