Rantai pasok ekspor ubi jalar Indonesia dihadapkan pada sebuah paradoks. Potensi komersial utama ke pasar premium terhambat oleh inefisiensi sistemik dan defisit kepercayaan yang berakar pada fragmentasi, asimetri informasi, dan biaya transaksi yang tinggi. Dalam menyikapi ini, penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendiagnosis dengan akurat titik-titik kritis dalam rantai pasok yang ada; (2) Merancang model konseptual berbasis teknologi public blockchain dan smart contract yang berfungsi operasional menyelesaikan titik-titik kritis ini; dan (3) Menguji kelayakan model. Penelitian ini mengadopsi desain metode campuran sekuensial eksploratif (QUAL ? QUAN). Penelitian ini mendiagnosis patologi rantai pasok melalui wawancara mendalam yang dianalisis dengan kerangka multi-lensa (SCM, TCE, Trust Theory). Selanjutnya, sebuah model konseptual kemudian dikembangkan, yang kelayakannya diuji secara kuantitatif oleh pakar multidisiplin. Temuan utama menunjukkan bahwa model yang menempatkan eksportir sebagai agregator data di hulu dan merepresentasikan setiap batch ekspor sebagai NFT unik dinilai sangat layak secara konseptual (skor agregat 4.07 dari 5.00). Kelayakan ini didukung oleh skor tinggi pada aspek Regulasi & Lingkungan Eksternal (4.28), Teknis & Operasional (4.13), serta Ekonomi & Bisnis (4.00). Namun, analisis ini juga mengungkap sebuah paradoks implementasi yang fundamental, yang tercermin dari skor rendah pada aspek Sosial & Organisasional (3.42), khususnya terkait kesiapan sumber daya manusia di tingkat hulu. Berdasarkan temuan tersebut, penelitian ini menyajikan tiga kesimpulan: (1) Rantai pasok existing secara definitif menderita patologi sistemik yang termanifestasi dalam inefisiensi SCM, biaya transaksi (TCE) yang tinggi, dan defisit kepercayaan (Trust Theory). (2) Sebuah model konseptual inovatif berbasis public blockchain, yang dioperasionalkan melalui mekanisme "Ubi Jalar Export Batch NFT", berhasil dirancang sebagai solusi yang secara fungsional relevan. (3) Model yang dirancang terbukti sangat layak secara konseptual dan strategis, namun keberhasilan implementasinya di dunia nyata secara mutlak bergantung pada penyelesaian tantangan adopsi sosio-teknis di tingkat hulu dan pengembangan model bisnis yang berkelanjutan.
Perpustakaan Digital ITB