ABSTRAK Farida Nur Imani
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Farida Nur Imani
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Farida Nur Imani
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Farida Nur Imani
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Farida Nur Imani
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Farida Nur Imani
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 6 Farida Nur Imani
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Farida Nur Imani
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Farida Nur Imani
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Perkembangan pariwisata perkotaan di Kota Bandung menghadapi tantangan
kompleks, khususnya terkait distribusi kunjungan wisatawan yang masih
terkonsentrasi pada destinasi utama serta kemacetan di berbagai ruas jalan kota.
Kondisi ini diperparah dengan belum optimalnya pengelolaan jalur wisata tematik
yang dapat mendukung diversifikasi pengalaman wisatawan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi rute optimal kunjungan antar-klaster dan jalur
wisata tematik di Kota Bandung guna meningkatkan aksesibilitas dan
pengembangan produk wisata perkotaan yang efisien dan aplikatif. Analisis
dilakukan dengan metode kuantitatif berbasis data spasial, menggunakan algoritma
Louvain Community Detection untuk pemetaan klaster destinasi wisata, serta
pemodelan rute optimal antar-klaster dengan pendekatan Traveling Salesman
Problem (TSP) pada jaringan jalan aktual. Hasil analisis mengidentifikasi 18 klaster
wisata yang terbagi berdasarkan keterhubungan spasial, dengan mayoritas klaster
didominasi oleh jenis wisata industri kreatif dan kuliner. Pemodelan rute optimal
menghasilkan urutan kunjungan yang meminimalkan jarak tempuh dan waktu
perjalanan, disertai constraint empiris seperti batas maksimal waktu tempuh,
jumlah destinasi, serta durasi singgah di tiap klaster. Rekomendasi rute yang
dihasilkan tidak hanya menampilkan lintasan tercepat, tetapi juga mendukung
penyusunan itenerari tematik harian untuk delapan tema utama wisata (belanja,
budaya, industri kreatif, kuliner, olahraga, pendidikan, religi, dan sejarah). Temuan
penelitian ini menunjukkan bahwa integrasi metode spasial, analisis jaringan, dan
constraint berbasis kebutuhan aktual wisatawan merupakan inovasi penting dalam
pengembangan destinasi wisata urban yang inklusif dan berkelanjutan. Hasil
penelitian diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemerintah dan pelaku pariwisata
dalam merumuskan strategi promosi, penataan infrastruktur, serta pengelolaan jalur
wisata tematik berbasis data spasial di Kota Bandung.
Perpustakaan Digital ITB