Volume produksi ikan lele di Jawa Barat pada tahun 2022 mencapai 267.305 ton dan Kabupaten Bandung berkontribusi memberikan total produksi sebesar 10.814 ton. Komoditi perikanan memiliki karakteristik mudah rusak, sehingga salah satu strategi yang digunakan adalah pengolahan hasil perikanan melalui pengembangan agroindustri untuk meningkatkan ketahanan produk. Agroindustri yang memanfaatkan hasil perikanan banyak diterapkan pada Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) yang secara umum menghadapi kendala dalam manajemen usaha dan penerapan konsep pengelolaan sumber daya perikanan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen usaha (produksi, finansial dan pemasaran), menganalisis status keberlanjutan usaha (ekonomi, sosial, ekologi, teknis serta kelembagaan), dan menentukan strategi pengembangan usaha pengolahan ikan lele pada Poklahsar di Kabupaten Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah evaluasi deskriptif kualitatif, MDS-RAPFISH, SWOT dan QSPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Analisis manajemen produksi termasuk dalam kategori selalu diterapkan, sedangkan pada manajemen finansial dan pemasaran termasuk dalam kategori jarang diterapkan. 2) Analisis keberlanjutan usaha pada dimensi sosial, teknis dan kelembagaan termasuk dalam kriteria cukup berkelanjutan. Sedangkan untuk dimensi ekonomi dan ekologi termasuk dalam kriteria kurang berkelanjutan. 3) Terdapat tiga alternatif strategi prioritas yang direkomendasikan untuk pengembangan usaha, yaitu implementasi pemasaran digital secara optimal, membuat inovasi produk dengan harga yang lebih terjangkau, serta menjalin kerjasama dengan pemerintah terkait pelatihan manajemen finansial dan pemasaran.
Perpustakaan Digital ITB