ABSTRAK_Azalea Jedidah Lambe [13321030]
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab II
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab III
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Gangguan motorik pasca stroke sering kali menyebabkan kekakuan tangan
sehingga menyulitkan aktivitas sehari-hari. Untuk mengembalikan fungsi motorik
tangan, proses rehabilitasi dilakukan dengan bantuan ortosis robotik yang
dilengkapi dengan sensor sinyal otot. Namun, karena mengalami kelemahan otot,
pasien pasca stroke sulit mengendalikannya. Pendekatan antarmuka Brain-
Computer Interface (BCI) menjadi solusi alternatif bagi pasien pasca stroke agar
mampu mengendalikan ortosis robotik. Penelitian ini mengembangkan BCI
berbasis motor imagery yang akan diimplementasikan dengan ortosis tangan kiri
robotik hasil 3D print yang bersifat modular.
Untuk memastikan kemudahan implementasi, hanya akan digunakan 1 kanal EEG
yang direkam secara non-invasif. Proses ekstraksi fitur dilakukan dengan bandpass
filter untuk menghilangkan derau, discrete wavelet transform (DWT)
menggunakan mother wavelet Symlet 13 untuk mendekomposisi sinyal menjadi
komponen frekuensi rentang sinyal alfa dan beta, serta estimasi daya spektral
dengan metode Welch. Fitur diklasifikasi menggunakan Multilayer Perceptron dan
didapatkan akurasi pengujian 81,25%. Hasil implementasi sistem BCI pada ortosis
tangan robotik mengindikasikan latensi offline yang rendah sebesar 600 ms. Hasil
evaluasi kinematika perangkat ortosis menunjukkan ortosis mencapai 50,1%
(falang proksimal), 43,1% (falang medial), dan 64,2% (falang distal) dari rentang
sudut gerak gerak tangan normal. Evaluasi kenyamanan pengguna menyatakan
partisipan dapat melalui 20 menit simulasi rehabilitasi dengan perangkat ortosis
tetapi adanya ketidaknyamanan akibat desain perangkat pada bagian ruas jari.
Perpustakaan Digital ITB