digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Wildan Arya Putra
PUBLIC Open In Flipbook Rita Nurainni, S.I.Pus

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara Temperature Humidity Index (THI) sebagai indikator kenyamanan termal dengan konsumsi listrik rumah tangga di wilayah Bandung dan Karawang selama periode 2012-2024. Data THI diperoleh dari reanalisis iklim ERA5, sedangkan data konsumsi listrik dikumpulkan dari sistem pelanggan rumah tangga PLN (AP2T). Metode korelasi Pearson dan Spearman digunakan untuk mengevaluasi hubungan statistik antara kedua variabel tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Bandung, hubungan antara THI dan konsumsi listrik bersifat positif tetapi sangat lemah dan tidak signifikan secara statistik, baik secara tahunan maupun khusus pada musim kemarau (r = 0,102; p = 0,3921). Di Karawang, hubungan tersebut bahkan cenderung negatif (r = -0,041; p = 0,7301), dan tetap tidak signifikan meskipun dilakukan pemangkasan data pada THI di atas 24°C (r = 0,101; p = 0,2263). Analisis ini diperkuat dengan survei terhadap 267 responden yang menunjukkan bahwa ketidaknyamanan suhu dan kelembapan memang berkorelasi dengan kecenderungan penggunaan AC, tetapi bukan satu-satunya faktor yang menentukan konsumsi energi. Temuan ini mengindikasikan bahwa THI tidak dapat secara mandiri menjelaskan variasi konsumsi listrik rumah tangga, sehingga diperlukan pendekatan multidimensi yang mempertimbangkan faktor-faktor non-klimatis seperti kondisi sosial ekonomi, perilaku penggunaan alat elektronik, serta persepsi kenyamanan individu. Kajian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi perencanaan energi yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim dan berbasis pada realitas konsumsi masyarakat tropis.