digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tanaman buah naga termasuk komoditas hortikultura yang memiliki nilai nutrisi tinggi dan cukup banyak disukai masyarakat sehingga permintaan pasar cukup tinggi. Tanaman buah naga merupakan tanaman hari panjang, untuk menginduksi pembungaannya diperlukan penyinaran lebih dari 12 jam. Namun, di perkebunan buah naga kerap kali mengalami retak, sehingga menurunkan kualitas buah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian cahaya kuning saja, boron saja, serta kombinasi cahaya kuning dan boron terhadap jumlah bunga, jumlah buah, dan kualitas buah yang dihasilkan dari tanaman buah naga super merah dengan umur tanaman yang berbeda. Penelitian ini dilakukan dari bulan November 2023 hingga April 2024 di Kebun Pendidikan SITH Haurngombong, Sumedang. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) split plot dengan tiga faktor. Faktor pertama umur tanaman buah naga yakni 2 tahun, 3 tahun, dan 7 tahun. Faktor kedua pemberian lampu LED warna kuning 7 watt selama 12 jam dan tanpa pemberian lampu. Faktor ketiga pemberian boron 1,38mg/m2 dan tanpa boron. Pengambilan sampel dilakukan pada tiga tiang, dengan masing-masing tiang diamati dua individu, sehingga diperoleh enam ulangan. Parameter yang diamati meliputi jumlah kuncup bunga, jumlah bunga, jumlah buah; kualitas buah meliputi diameter buah, berat total buah, persentase edible part, tingkat kekerasan daging dan kulit buah; serta parameter kimia meliputi kadar kadar gula terlarut, kadar vitamin C buah, dan kadar betasantin, betasianin, betalain. Hasil menunjukkan bahwa kombinasi cahaya dan boron meningkatkan jumlah buah paling tinggi dari tanaman umur 7 tahun (14,33±0,52) lebih tinggi dibandingkan tanaman umur 3 tahun (13,33±1,033) dan 2 tahun (3,83±1,169). Berat buah dari kombinasi cahaya kuning dan boron pada umur 3 tahun (483,71±13,83 g) lebih berat dibandingkan umur 7 tahun (481,50±11,232 g) dan 2 tahun (419,71±31,521 g). Persentasi buah retak dari kombinasi cahaya kuning dan tanpa boron pada umur 2 tahun (33%) lebih banyak dibandingkan umur 3 tahun (21%), dan tanaman umur 7 tahun (15%). Total padatan terlarut dari kombinasi cahaya kuning dan boron pada umur 7 tahun (18,33±0,36 brix) lebih tinggi dibandingkan umur 3 tahun (18,00±0,53) dan 2 tahun (18,07±0,60). Kadar betalain daging buah dari kombinasi cahaya kuning dan boron umur 7 tahun (200,52±1,969 mg/100g) lebih tinggi dibandingkan umur 3 tahun (178,00±7,08 mg/100g) dan 2 tahun (161,81±3,72 mg/100g). Kadar vitamin C dari kombinasi cahaya kuning dan boron umur 7 tahun (47,99±1,382 mg/100g) lebih tinggi dibandingkan tanaman umur 3 tahun (47,51±1,02 mg/100g) dan 2 tahun (47,40±3,29 mg/100g). Berdasarkan hasil penelitian pemberian cahaya meningkatkan produksi buah naga, sedangkan penambahan boron mengurangi jumlah bunga yang gugur dan jumlah buah yang retak. Secara umum, hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan kombinasi cahaya kuning dan boron paling optimal meningkatkan pembungaan, kualitas fisik dan kimia buah dari tanaman umur 3 tahun dan 7 tahun dibandingkan dengan perlakuan tunggal atau kontrol. Semakin bertambah umur tanaman (7 tahun), semakin tinggi kuantitas dan kualitas buah yang dihasilkan dibandingkan dengan tanaman berumur 3 dan 2 tahun.