Perpustakaan Digital ITB

Penyerbukan menggunakan serangga mampu meningkatkan produksi buah ranti dan kacang panjang dengan sistem tanam tumpang sari seiring dengan upaya peningkatan efisiensi produksi biomassa pada lahan terbatas. Penelitian ini bertujuan mengamati aktivitas dan efisiensi serangga liar dan Tetragonula laeviceps pada tanaman ranti dan kacang panjang dengan sistem tanam tumpang sari. Pengamatan dilakukan pada pukul 08:00-15.00 selama periode perbungaan dalam kurun waktu tiga minggu di Desa Margabakti, Sukawangi, Kab. Sumedang. Pengamatan dilakukan pada perlakuan aplikasi T. laeviceps, open-pollination, dan self-pollination, masing-masing perlakuan teridiri dari 100 bunga ranti dan 100 bunga kacang panjang dan dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95%. Aktivitas serangga diukur berdasarkan flower handling time, foraging rate, visitation rate dan fruit set, sedangkan kualitas buah diukur berdasarkan diameter, berat, panjang, dan %Brix. Hasil penelitian menunjukkan pada open-pollination tanaman ranti dan tanaman kacang panjang ditemukan tiga spesies poliator dominan dengan pola kunjungan bervariasi, serta pada aplikasi T.laeviceps menghabiskan waktu selama 11.2 ± 3.61 detik/bunga ranti (3.39 ± 1.07 bunga/menit) dan 12.28 ± 3.61 s/bunga kacang panjang (2.03 ± 0.90 bunga/menit) yang lebih aktif pada siang hari dengan visitation rate pada ranti lebih tinggi. Efisiensi fruit set tertinggi tanaman ranti terjadi pada perlakuan aplikasi T. laeviceps dan pada kacang panjang pada perlakuan open-polliation. Terdapat perbedaan nyata pada %Brix buah ranti (tingkat sukrosa lebih tinggi) dan diameter serta panjang buah pada kacang panjang yang menunjukkan buah lebih sempurna pada perlakuan aplikasi T. laeviceps dibandingkan buah pada open-pollination dan self-pollination yang banyak berlubang akibat OPT. Degan demikian, T. laeviceps potensial ditambahkan untuk meningkatkan efisiensi fruit set dan kualitas buah pada tumpang sari ranti dan kacang panjang.