Terumbu karang merupakan ekosistem pesisir yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan laut dan mendukung kehidupan masyarakat pesisir. Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi penurunan luas terumbu karang di berbagai wilayah Indonesia yang diduga berkaitan dengan perubahan iklim global. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan luasan terumbu karang di perairan Pulau Gili Ketapang dan pesisir Situbondo pada tahun 2015 – 2024 serta mengkaji keterkaitannya dengan data oseanografi yang menjadi indikator perubahan iklim, yaitu sea surface temperature, salinitas, dan oksigen terlarut. Metode yang digunakan melibatkan analisis citra satelit Sentinel-2 Level 2A dan 2C dengan pengolahan menggunakan perangkat lunak Sentinel Application Platform (SNAP). Pendekatan Depth Invariant Index (DII) diterapkan untuk meningkatkan akurasi klasifikasi habitat dasar perairan air yang kemudian diklasifikasikan menggunakan metode K-means unsupervised classification untuk mengindentifikasi zona terumbu karang. Selanjutnya, dilakukan analisis korelasi dan regresi untuk mengevaluasi hubungan antara luasan terumbu karang dengan data oseanografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam periode 2015–2024 terjadi tren peningkatan suhu muka laut di lokasi penelitian, disertai penurunan salinitas dan nilai DO secara signifikan sejak tahun 2022. Luasan tutupan terumbu karang pada perairan Pulau Gili Ketapang mengalami penurunan sebesar 41% sedangkan di perairan situbondo berkurang sebesar 20 %. Penurunan signifikan di Gili Ketapang disebabkan oleh kombinasi tekanan suhu laut dan aktivitas antropogenik yang intensif. analisis korelasi diketahui bahwa terdapat korelasi cukup kuat antara parameter kualitas air dan luasan terumbu karang, namun tidak ditemukan pengaruh yang signifikan secara statistik. Temuan ini menegaskan bahwa perubahan iklim memberikan tekanan terhadap kelangsungan ekosistem terumbu karang. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar ilmiah dalam perencanaan zonasi konservasi, rehabilitasi, serta serta pengembangan sistem pemantauan terumbu karang secara berkelanjutan berbasis teknologi penginderaan jauh.
Perpustakaan Digital ITB