BAB 1 Muhammad Luthfi Idhar Muharom
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Muhammad Luthfi Idhar Muharom
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Muhammad Luthfi Idhar Muharom
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Muhammad Luthfi Idhar Muharom
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Muhammad Luthfi Idhar Muharom
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Muhammad Luthfi Idhar Muharom
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Aktivitas penambangan batubara dengan metode tambang terbuka banyak
dilakukan di Indonesia, khususnya wilayah Samarinda, Kalimantan Timur.
Ketidakcukupan material overburden untuk backfilling mengakibatkan
terbentuknya lubang bekas tambang (void) di akhir umur penambangan (LOM).
Pengelolaan yang tidak tepat pada void berpotensi mengakibatkan dampak negatif.
Kelengkapan data menjadi hal yang penting untuk penentuan kebijakan terhadap
void. Namun, batasan spasial mengakibatkan sulitnya proses inventarisasi data.
Sehingga, analisis menggunakan citra satelit dianggap menjadi solusi untuk dapat
memetakan void. Citra satelit yang digunakan adalah Sentinel-2 Level 2A. Metode
yang digunakan adalah Indeks Spektral dan Object Based Image Analysis (OBIA)
untuk memperoleh klasifikasi tutupan lahan berdasarkan nilai confusion matrix
terbaik. Metode OBIA memiliki akurasi yang paling baik dengan nilai koefisien
Kappa sebesar 0,82. Hasil klasifikasi tutupan lahan menggunakan metode OBIA
dinalisis lebih lanjut menggunakan shape index (circularity dan elongation) dan
geological lineament untuk memperoleh pemetaan void yang lebih akurat.
Pemetaan void dilakukan berdasarkan badan air yang memiliki luas minimum 1 Ha,
circularity 0,1 – 0,8, elongation 0,2 – 1, dan deviasi geological lineament sebesar
±30°. Hasil pemetaan diperoleh 101 objek badan air teridentifikasi sebagai void
dengan 77 objek void di dalam WIUP dan 24 objek void di luar WIUP, lalu wilayah
dengan pit lakes density paling tinggi berada di Desa Sari Jaya dengan nilai 0.01152
Void/Ha.
Perpustakaan Digital ITB