Abstrak - Santana Despon Solina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Abstrak - Santana Despon Solina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I - Santana Despon Solina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II - Santana Despon Solina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III - Santana Despon Solina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV - Santana Despon Solina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V - Santana Despon Solina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA - Santana Despon Solina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN - Santana Despon Solina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Badai geomagnetik “Mother’s Day” pada 10-11 Mei 2024 merupakan badai ekstrim dengan indeks Dst mencapai -412 nT, menjadikannya sebagai salah satu badai paling ekstrim setelah badai “Halloween” 2003. Badai tersebut disebabkan oleh CME yang dipicu oleh flare dari bintik AR 13664 pada 8-9 Mei 2024. CIMI digunakan untuk mensimulasikan dinamika arus cincin di magnetosfer saat badai. Ketika ICME mulai berinteraksi dengan magnetosfer, yang ditandai dengan peningkatan parameter angin matahari karena shock, substorm bermula sebagai tanda dimulainya badai. Pada fase utama badai, konveksi menjadi lebih kuat sehingga dapat menyebabkan ion dan elektron plasma sheet, yang berasal dari angin matahari dan ionosfer, mengalami energisasi dengan cara ditransport ke arus cincin dengan L shell rendah secara adiabatik. Lalu, partikel bermuatan tersebut mengalami curvature-gradient drift dan E?B drift. Seiring berjalannya waktu, arus cincin mengalami decay sampai kembali ke keadaan dasar. Ion mengalami drift-out loss dan charge exchange loss dari fase utama sampai fase pemulihan. Drift-out loss mendominasi dari fase utama badai sampai awal fase pemulihan karena konveksi yang kuat, membuat ion terlempar dari arus cincin melewati magnetopause. Setelah itu, charge exchange menjadi mekanisme loss yang dominan. Ion bereaksi dengan atom netral menghasilkan ENA dan membuatnya terlepas dengan mudah ke atmosfer atau magnetosfer. Elektron mengalami mekanisme loss yang berbeda, yaitu pitch angle diffusion akibat chorus waves. Itu menyebabkan elektron memasuki loss cone dan terhamburkan ke atmosfer akibat precipitation. Hasil pemodelan dari CIMI cukup berkesesuaian dengan hasil observasi GOES-16 jika dibandingkan. Oleh karena itu, CIMI menjadi salah satu alat yng baik digunakan untuk memprediksi cuaca antariksa.
Perpustakaan Digital ITB