ABSTRAK Miftahul Husna
PUBLIC Alice Diniarti
COVER - Miftahul Husna
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 - Miftahul Husna
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 - Miftahul Husna
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 - Miftahul Husna
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 - Miftahul Husna
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA - Miftahul Husna
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Matahari dengan kondisi dimanis dan proses yang kompleks secara kontinu menghasilkan aliran partikel yang dikenal dengan angin Matahari. Perambatan (propagation) angin Matahari kecepatan tinggi dengan membawa plasma dan medan magnet hingga mencapai Bumi, menghasilkan badai geomagnetik yang berpotensi menyebabkan dampak ke lingkungan Bumi, seperti meningkatnya konsentrasi ozon bahkan menyebabkan naiknya temperatur di permukaan Bumi dalam jangka panjang. Metode Detrended Fluctuation Analysis (DFA) diterapkan untuk meninjau sifat dan pola umum fluktuasi parameter angin Matahari sebagai fungsi waktu pada sampel kejadian badai geomagnetik kelas kuat.
Hasil penelitian korelasi diperoleh parameter indeks elektrojet aurora arah barat (indeks AL) mendominasi untuk korelasi positif terhadap parameter indeks Dst, sedangkan dominasi korelasi negatif diberikan oleh parameter indeks Kp*10. Hasil ekstraksi data parameter fisis angin Matahari menggunakan metode DFA menghasikan eksponen Hurst dengan rentang ???? yang diperoleh 0???<5,67. Fase minimum dan maksimum siklus Matahari yang dipilih menunjukkan dominasi proses persisten dengan rentang ???? keseluruhan yang diperoleh 0,28???<1,92. Hasil ekstraksi data pada sampel kejadian badai geomagnetik kelas kuat pada enam hari sebelum puncak badai, didominasi oleh proses persisten dengan rentang ???? keseluruhan yang diperoleh 0,02???<5,62. Untuk sampel kejadian pada hari puncak badai geomagnetik kelas kuat, proses nonstasioner mendominasi dengan rentang keseluruhan 0???<5,67. Sedangkan untuk sampel kejadian enam hari setelah puncak badai geomagnetik kelas kuat, proses persisten mendominasi dengan rentang ???? keseluruhan yang diperoleh 0???<3,23.