BAB I Siti Fatimah Satir [27023001]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II Siti Fatimah Satir [27023001]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III Siti Fatimah Satir [27023001]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV Siti Fatimah Satir [27023001]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V Siti Fatimah Satir [27023001]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Tugas akhir ini berangkat dari pemahaman bahwa jati diri merupakan proses yang
tidak utuh, reflektif, dan penuh ketidakpastian. Berlandaskan pemikiran
eksistensialisme dan psikoanalisis, karya ini menghadirkan perenungan tentang
bagaimana diri terbentuk melalui pengalaman sadar dan tidak sadar, serta
hubungan yang terus berubah antara individu dan dunia luar.
Karya diwujudkan dalam bentuk instalasi di ruang gelap berwarna hitam, terdiri
dari cermin tak terhingga yang ditempatkan di lantai, benang merah yang
menjulur dari dalamnya, serta serpihan cermin di setiap ujung benang. Cermin tak
terhingga
menciptakan pantulan ruang yang seolah tak berujung,
merepresentasikan lapisan-lapisan diri yang tidak pernah selesai. Benang merah
menjadi simbol keterhubungan antara pengalaman batin dan eksternal yang telah
diinternalisasi, sedangkan serpihan cermin merepresentasikan fragmen-fragmen
pengalaman yang membentuk persepsi terhadap diri. Keseluruhan karya
membangun pengalaman ruang yang reflektif, memungkinkan pengamat
menafsirkan keberadaan dirinya dalam lanskap pantulan yang berlapis.
Penciptaan ini tidak diarahkan untuk memberikan jawaban pasti tentang jati diri,
melainkan sebagai upaya membuka ruang bagi ketidakpastian yang melekat pada
proses menjadi. Karya ini menawarkan ruang kontemplatif tempat
fragmen-fragmen batin dapat hadir secara perlahan. Dalam pantulan yang tak
berujung dan jalinan benang yang menyambungkan serpihan, pengamat
dihadapkan pada keberadaan yang terus berubah—sebuah siklus tanpa akhir:
mengalami, mempertanyakan, menemukan, dan kembali mengalami.
Perpustakaan Digital ITB