KEVIN
EMBARGO  2028-11-07 
EMBARGO  2028-11-07 
KEVIN
EMBARGO  2028-11-07 
EMBARGO  2028-11-07 
KEVIN
EMBARGO  2028-11-07 
EMBARGO  2028-11-07 
kevin
EMBARGO  2028-11-07 
EMBARGO  2028-11-07 
kevin
EMBARGO  2028-11-07 
EMBARGO  2028-11-07 
KEVIN
EMBARGO  2028-11-07 
EMBARGO  2028-11-07 
Brominasi senyawa organik merupakan salah satu reaksi penting dalam sintesis
organik, termasuk dalam sintesis agrokemikalia maupun bahan aktif obat. Senyawa
organik terbrominasi umumnya menunjukkan stabilitas yang lebih baik terhadap
biodegradasi dan oksidasi dan aktivitas biologis yang lebih baik. Selain itu,
senyawa terbrominasi dapat digunakan sebagai intermediet dalam sintesis berbagai
bahan aktif obat dan agrokemikalia. Substitusi nukleofilik gugus bromo dapat
menghasilkan berbagai senyawa yang mengandung gugus tertentu ataupun
membentuk cincin heterosiklik. Selain itu, senyawa bromoorganik juga dapat
berpartisipasi dalam reaksi kopling silang untuk membentuk ikatan C-C yang baru.
Senyawa bromo dapat diperoleh melalui reaksi brominasi dengan Br2 dalam pelarut
nonpolar seperti kloroform. Namun, proses ini seringkali dianggap tidak ramah
lingkungan karena sifat bromin yang beracun, korosif, serta sulit ditangani dengan
baik. Beberapa alternatif reagen brominasi yang lebih sesuai dengan prinsip kimia
hijau
telah
diteliti,
bromohidantoin,
di
antaranya N-bromosuksinimida (NBS), turunan
bromodimetilsulfonium
bromida
(BDMS),
feniltrimetilammonium tribromida (PTATB), dan piridinium tribromida (PHBP).
PHBP memiliki beberapa keuntungan seperti penanganan yang lebih mudah dan
akurasi penimbangan karena wujudnya yang padat. Pada penelitian ini, dilakukan
sintesis PHBP, brominasi eugenol, eugenil asetat, eugenol terproteksi TBS, dan
frambinon dengan PHBP. Brominasi eugenol menghasilkan tiga produk senyawa
bromo, yaitu 4-(2,3-dibromopropil)-2-metoksifenol dengan rendemen 68% sebagai
produk utama, 2-bromo-4-(2,3-dibromopropil)-6-metoksifenol dengan rendemen
20%, dan 2-bromo-4-(1,3-dibromopropan-2-il)-6-metoksifenol dengan rendemen
7% yang merupakan hasil dari penataan ulang produk sebelumnya. Di sisi lain,
brominasi eugenil asetat hanya menghasilkan satu produk, yaitu 4-(2,3
dibromopropil)-2-metoksifenil asetat dengan rendemen 98%. Brominasi eugenol
terproteksi TBS menghasilkan satu produk utama, ters-butil(4-(2,3-dibromopropil)
2-metoksifenoksi)dimetilsilan (rendemen 59%), beserta satu produk terbrominasi
terdeproteksi 4-(2,3-dibromopropil)-2-metoksifenol (rendemen 4%) sebagai
produk samping. Produk samping ini diduga terbentuk akibat kondisi reaksi yang
bersifat asam akibat adanya PHBP, sehingga menyebabkan deproteksi gugus TBS.
Reaksi brominasi pada frambinon menghasilkan satu produk utama, bersamaan
dengan produk samping yang tidak dikarakterisasi. Produk utama yang dihasilkan
adalah
3-bromo-4-(4-hidroksifenil)butan-2-on
yang
merupakan produk termodinamika dengan rendemen 49%. Selanjutnya, produk tersebut diproteksi
dengan
TBS
dan
diperoleh
3-bromo-4-(4-((ters
butildimetilsilil)oksi)fenil)butan-2-on dengan rendemen 67%. Hasil analisis 1H
NMR dan 13C-NMR menunjukkan bahwa sampel senyawa ini terdiri dari campuran
epimer dengan rasio 1:1,25.
Perpustakaan Digital ITB