digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

KEVIN
PUBLIC Open In Flipbook Latifa Noor

KEVIN
EMBARGO  2028-11-07 

KEVIN
EMBARGO  2028-11-07 

KEVIN
EMBARGO  2028-11-07 

kevin
EMBARGO  2028-11-07 

kevin
PUBLIC Open In Flipbook Latifa Noor Ringkasan

kevin
EMBARGO  2028-11-07 

KEVIN
EMBARGO  2028-11-07 

KEVIN
PUBLIC Open In Flipbook Latifa Noor Ringkasan

Brominasi senyawa organik merupakan salah satu reaksi penting dalam sintesis organik, termasuk dalam sintesis agrokemikalia maupun bahan aktif obat. Senyawa organik terbrominasi umumnya menunjukkan stabilitas yang lebih baik terhadap biodegradasi dan oksidasi dan aktivitas biologis yang lebih baik. Selain itu, senyawa terbrominasi dapat digunakan sebagai intermediet dalam sintesis berbagai bahan aktif obat dan agrokemikalia. Substitusi nukleofilik gugus bromo dapat menghasilkan berbagai senyawa yang mengandung gugus tertentu ataupun membentuk cincin heterosiklik. Selain itu, senyawa bromoorganik juga dapat berpartisipasi dalam reaksi kopling silang untuk membentuk ikatan C-C yang baru. Senyawa bromo dapat diperoleh melalui reaksi brominasi dengan Br2 dalam pelarut nonpolar seperti kloroform. Namun, proses ini seringkali dianggap tidak ramah lingkungan karena sifat bromin yang beracun, korosif, serta sulit ditangani dengan baik. Beberapa alternatif reagen brominasi yang lebih sesuai dengan prinsip kimia hijau telah diteliti, bromohidantoin, di antaranya N-bromosuksinimida (NBS), turunan bromodimetilsulfonium bromida (BDMS), feniltrimetilammonium tribromida (PTATB), dan piridinium tribromida (PHBP). PHBP memiliki beberapa keuntungan seperti penanganan yang lebih mudah dan akurasi penimbangan karena wujudnya yang padat. Pada penelitian ini, dilakukan sintesis PHBP, brominasi eugenol, eugenil asetat, eugenol terproteksi TBS, dan frambinon dengan PHBP. Brominasi eugenol menghasilkan tiga produk senyawa bromo, yaitu 4-(2,3-dibromopropil)-2-metoksifenol dengan rendemen 68% sebagai produk utama, 2-bromo-4-(2,3-dibromopropil)-6-metoksifenol dengan rendemen 20%, dan 2-bromo-4-(1,3-dibromopropan-2-il)-6-metoksifenol dengan rendemen 7% yang merupakan hasil dari penataan ulang produk sebelumnya. Di sisi lain, brominasi eugenil asetat hanya menghasilkan satu produk, yaitu 4-(2,3 dibromopropil)-2-metoksifenil asetat dengan rendemen 98%. Brominasi eugenol terproteksi TBS menghasilkan satu produk utama, ters-butil(4-(2,3-dibromopropil) 2-metoksifenoksi)dimetilsilan (rendemen 59%), beserta satu produk terbrominasi terdeproteksi 4-(2,3-dibromopropil)-2-metoksifenol (rendemen 4%) sebagai produk samping. Produk samping ini diduga terbentuk akibat kondisi reaksi yang bersifat asam akibat adanya PHBP, sehingga menyebabkan deproteksi gugus TBS. Reaksi brominasi pada frambinon menghasilkan satu produk utama, bersamaan dengan produk samping yang tidak dikarakterisasi. Produk utama yang dihasilkan adalah 3-bromo-4-(4-hidroksifenil)butan-2-on yang merupakan produk termodinamika dengan rendemen 49%. Selanjutnya, produk tersebut diproteksi dengan TBS dan diperoleh 3-bromo-4-(4-((ters butildimetilsilil)oksi)fenil)butan-2-on dengan rendemen 67%. Hasil analisis 1H NMR dan 13C-NMR menunjukkan bahwa sampel senyawa ini terdiri dari campuran epimer dengan rasio 1:1,25.