Perpustakaan Digital ITB

Penggunaan magnetic stirrer dalam proses pengadukan dan pemanasan pada tahap Research and Development memiliki beberapa keterbatasan, terutama dalam hal integrasi antara sistem pengukuran dan pengendalian, tidak adanya pencatatan data parameter proses, serta ketiadaan penanganan kondisi darurat. Untuk mengatasi hal tersebut, tugas akhir ini merancang dan mengimplementasikan sistem pengadukan dan pemanasan berbasis open tank batch reactor. Dokumen ini membahas secara mendalam mulai dari tahap perancangan, pemilihan komponen, hingga implementasi untuk tiga subsistem, yaitu subsistem kendali suhu, subsistem daya dan proteksi, serta subsistem akuisisi data parameter proses. Subsistem kendali suhu yang menggunakan termokopel tipe K dan TK4S sebagai temperature controller telah memenuhi spesifikasi, yaitu resolusi kendali 1°C, steady-state error ±2°C, settling time kurang dari 20 menit, serta rentang setpoint 35~40°C. Hal ini didukung oleh terpenuhinya spesifikasi sensor suhu melalui penggunaan termokopel tipe K, yang mampu melakukan pengukuran pada rentang 0~100°C, memiliki time response 9 detik (lebih cepat dari batas 40 detik), resolusi sebesar 1°C, serta akurasi dalam rentang ±2°C, sehingga memenuhi standar spesifikasi untuk penggunaan di lingkungan laboratorium. Subsistem daya dan proteksi yang dirancang mampu memastikan sistem dapat beroperasi dengan sumber daya utama 220?VAC 20?A, dilengkapi fitur penanganan darurat yang memutus aliran daya ke jalur plant, serta menjamin bahwa proses pemanasan dan pengadukan tidak berjalan apabila sistem monitoring tidak aktif. Selanjutnya, subsistem akuisisi parameter proses telah berhasil mencatat data waktu dalam format DD/MM/YYYY HH:MM, suhu reaksi dalam format integer, dan kecepatan putar motor juga dalam format integer, diperoleh melalui komunikasi Modbus RTU dengan physical layer RS-485, yang kemudian disimpan ke dalam file Excel setiap 30 detik.