digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Struktur lattice banyak digunakan dalam bidang otomotif, pertukaran panas, dan penerbangan karena memiliki keunggulan dalam efisiensi mekanik dan termal. Keunikan utama struktur ini terletak pada kebebasan desainnya, yang memungkinkan optimalisasi kekuatan mekanik dan perpindahan panas. Sifat mekanik struktur lattice dipengaruhi oleh topologi, fraksi volume, dan ukuran unit sel. Selective Laser Melting (SLM) merupakan metode manufaktur aditif yang umum digunakan untuk memproduksi struktur lattice karena mampu membentuk geometri kompleks tanpa batasan desain. Salah satu material yang sering digunakan dalam proses SLM adalah AlSi10Mg karena memiliki densitas rendah, kekuatan tinggi, mudah dibentuk dan dilas, serta tahan korosi. Kombinasi antara sifat unggul material ini dan fleksibilitas desain lattice membuka peluang besar untuk pengembangan komponen fungsional di berbagai aplikasi. Namun, penelitian mengenai pengaruh variasi bentuk lattice terhadap sifat mekanik dan ketahanan korosi dari paduan AlSi10Mg masih terbatas, sehingga diperlukan studi lebih lanjut untuk mengoptimalkan performanya dalam kondisi operasional yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh desain struktur lattice terhadap sifat mekanik dan ketahanan korosi dari paduan AlSi10Mg yang diproduksi menggunakan proses SLM. Tiga jenis sampel digunakan dalam studi ini, yaitu sampel Bulk (tanpa struktur lattice), struktur lattice dengan konfigurasi BCC+kubik, dan lattice FCC+kubik. Pengujian sifat mekanik dilakukan melalui uji tekan, sementara ketahanan korosi dievaluasi melalui metoda imersi dalam larutan 3,5 wt% NaCl selama 45 hari untuk mensimulasikan lingkungan korosif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel bulk memiliki laju korosi sebesar 0,15 mmpy, sementara sampel BCC+kubik dan FCC+kubik masing-masing memiliki laju korosi sebesar 0,40 mmpy dan 0,28 mmpy. Peningkatan laju korosi sebesar 87–167% menunjukkan bahwa luas permukaan dan kompleksitas geometri struktur lattice berkontribusi terhadap peningkatan kerentanan terhadap korosi. Dari sisi mekanik, sampel bulk menunjukkan kekuatan tekan tertinggi sebesar 746,97 MPa dan energi serap sebesar 1200 kJ/m³. Struktur FCC+kubik memiliki kekuatan tekan 249,26 MPa, lebih tinggi dibandingkan BCC+kubik sebesar 205,76 MPa. Namun, struktur BCC+kubik menunjukkan kemampuan penyerapan energi yang lebih tinggi, yaitu 505 kJ/m³, dibandingkan FCC+kubik yang hanya sebesar 377 kJ/m³. Selain itu, respons deformasi struktur lattice menunjukkan karakteristik tiga zona khas, yaitu elastis, plateau, dan densifikasi sebelum patah. Temuan ini menegaskan bahwa topologi desain lattice memainkan peran penting dalam menentukan keseimbangan antara kekuatan mekanik dan ketahanan terhadap korosi pada komponen hasil manufaktur aditif berbasis AlSi10Mg.