Abstrak - Aurell Chanaya Putri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Produksi kayu jabon (Anthocephalus cadamba) di Indonesia menghasilkan limbah serbuk gergaji dalam jumlah besar yang belum dimanfaatkan secara optimal dan berpotensi mencemari lingkungan. Limbah ini berpotensi dikonversi menjadi asap cair melalui pirolisis dan dimanfaatkan sebagai biopestisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi suhu pirolisis terhadap karakteristik asap cair kayu jabon, menentukan suhu optimum untuk menghasilkan biopestisida yang efektif, mengidentifikasi senyawa aktif yang berperan dalam pengendalian hama, serta mengevaluasi efektivitas asap cair terhadap ulat grayak (Spodoptera litura). Pirolisis dilakukan pada suhu 450°C, 500°C, dan 550°C. Hasil menunjukkan bahwa suhu pirolisis memengaruhi rendemen, pH, berat jenis, kadar asam, dan kadar fenol asap cair. Suhu 500°C menghasilkan kadar fenol tertinggi (4,18%) dan kualitas asap cair terbaik secara keseluruhan.Uji GC-MS mengidentifikasi senyawa aktif seperti fenol, guaiakol, siringol, asam asetat, dan asam propionat yang memiliki potensi insektisidal. Pengujian efektivitas asap cair terhadap ulat grayak menunjukkan bahwa konsentrasi 7% (AC3) menghasilkan mortalitas tertinggi (83,33%) dan tidak berbeda nyata dibandingkan insektisida kimia berbahan aktif deltametrin (86,67%). Dengan demikian, asap cair kayu jabon hasil pirolisis suhu 500°C dinilai efektif sebagai biopestisida nabati alternatif yang ramah lingkungan dan berpotensi menggantikan pestisida kimia dalam mengendalikan hama pertanian.
Perpustakaan Digital ITB