digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flipbook Dewi Supryati

Penelitian ini membahas mengenai masalah kebijakan inventori dengan karakteristik permintaan pelanggan yang bersifat probabilistik mengikuti distribusi normal, dengan barang yang disimpan berupa makhluk hidup yakni sapi potong yang mengalami proses pertumbuhan akibat penambahan bobot tubuh. Karakteristik lainnya adalah terdapat beberapa jenis sapi (multi item). Selain itu ada faktor kadaluarsa pada sapi yang dipelihara terlalu lama mengalami penurunan harga. Model penelitian usulan dibutuhkan untuk memecahkan permasalahan inventori di PT Pasir Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan ukuran lot pemesanan optimum, cadangan pengaman dan reorder point. Model matematis yang dikembangkan berupa Non-Linear Programming dengan kriteria performansi berupa meminimumkan ongkos total inventori yang terdiri dari ongkos pesan, ongkos simpan, ongkos pakan, ongkos obsolet, dan ongkos kekurangan. Karena fungsi tujuan merupakan fungsi implisit maka secara analitik sulit untuk dipecahkan sehingga dalam pencarian solusi menggunakan gabungan antara metode heuristik dengan metode enumeratif. Penelitian ini menghasilkan 3 hasil inventori yakni nilai pemesanan optimal untuk sapi jenis ke-1 sebanyak 2.952 ekor dengan cadangan pengaman 18 ekor serta waktu pemesanan kembali saat di kandang terdapat sebanyak 152 ekor sapi. Untuk sapi jenis ke-2 sebanyak 1.599 ekor dengan cadangan pengaman 22 ekor serta waktu pemesanan kembali saat di kandang terdapat sebanyak 113 ekor sapi. Untuk sapi jenis ke-3 sebanyak 1.353 ekor dengan cadangan pengaman 27 ekor serta waktu pemesanan kembali saat di kandang terdapat sebanyak 119 ekor sapi. Usulan jumlah sapi tersebut yang harus dibeli dan waktu untuk dilakukan pemesanan kembali untuk menghasilkan biaya inventori yang paling minimum sebesar Rp 141.974.130. Hasil yang diperoleh mengusulkan agar PT Pasir Tengah memprioritaskan untuk mempromosikan sapi dengan nilai bobot awalnya paling kecil yaitu sapi jenis ke-1, sehingga sapi jenis-1 akan lebih laris di periode berikutnya sehingga permintaan untuk jenis sapi ini menjadi lebih banyak, hal ini dikarenakan pengaruh perubahan variabel berat mula- mula sapi (w_i ) berpengaruh signifikan terhadap nilai total cost.