digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Permasalahan pada tulang telinga akibat penyakit otosklerosis, menuntut pengembangan biomaterial yang inovatif dan efektif. Otosklerosis merupakan gangguan pertumbuhan tulang abnormal pada stapes di telinga tengah yang menyebabkan gangguan pendengaran konduktif progresif dan sering kali membutuhkan intervensi rekonstruksi tulang ossikel. Perancah tulang berbasis kolagen dan hidroksiapatit (HA) banyak digunakan karena biokompatibilitas, bioaktivitas, dan osteokonduktivitasnya, namun masih memiliki kelemahan pada aspek perlindungan terhadap infeksi bakteri. Penelitian ini bertujuan mengembangkan perancah tulang multifungsi berbasis kolagen dari kulit ikan lele, hidroksiapatit, dan cerium oxide (CeO?) sebagai agen antibakteri. Kolagen diekstrak secara kimia dari kulit ikan lele dan dikarakterisasi menggunakan FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy) serta SDS-PAGE (Sodium Dodecyl Sulfate Polyacrylamide Gel Electrophoresis) untuk memastikan kemurnian dan struktur triple helix-nya. Perancah tulang dibuat melalui metode freeze dry dengan variasi komposisi HA dan CeO?, kemudian diuji karakteristik morfologi (SEMEDS), struktur kimia (FTIR), degradasi, hidrofilisitas (uji sudut kontak air), sifat mekanik (uji tekan), serta aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Hasil penelitian menunjukkan perancah yang dihasilkan memiliki struktur berpori homogen dengan diameter pori 100–110 ?m, peningkatan sifat mekanik seiring penambahan HA dan CeO?, serta laju degradasi yang sesuai untuk aplikasi tulang. Penambahan CeO? secara signifikan meningkatkan aktivitas antibakteri perancah terhadap kedua bakteri uji tanpa menurunkan biokompatibilitas. Integrasi ketiga material ini menghasilkan perancah yang tidak hanya mendukung regenerasi jaringan, tetapi juga memberikan perlindungan terhadap infeksi dan kerusakan oksidatif, sehingga berpotensi sebagai solusi inovatif pada aplikasi rekayasa jaringan tulang manusia.