digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban di Kabupaten Subang dirancang untuk meningkatkan efisiensi distribusi logistik nasional serta mendukung operasional Pelabuhan Patimban sebagai Proyek Strategis Nasional. Sebelum tol beroperasi, arus kendaraan barang masih bergantung pada jalan nasional, khususnya ruas Bts. Kota Cikampek – Bts. Kab. Subang/Karawang, yang berisiko mengalami penurunan kinerja lalu lintas dan umur struktural perkerasan akibat kelebihan beban lalu lintas berat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pembangunan jalan tol tersebut terhadap perubahan pergerakan lalu lintas yang terjadi serta pengaruhnya terhadap perubahan beban lalu lintas dan sisa umur perkerasan pada ruas jalan nasional terdampak. Metode penelitian mencakup pemodelan lalu lintas makroskopik dengan menggunakan perangkat lunak PTV Visum. Pemodelan dilakukan pada dua skenario, yaitu without project (tanpa pembangunan tol) dan with project (dengan pembangunan tol), dengan tahun dasar 2023 dan tahun rencana 2026. Perubahan beban lalu lintas akibat pengalihan arus kendaraan dihitung dalam satuan Cumulative Equivalent Single Axle Load (CESAL), sedangkan analisis umur sisa perkerasan dilakukan dengan metode AASHTO 1993 berdasarkan nilai SNeff yang diperoleh dari pengujian lendutan (FWD). Hasil pemodelan menunjukkan adanya penurunan volume lalu lintas sebesar 32% pada ruas jalan nasional setelah pembangunan jalan tol, dengan peralihan dominan pada kendaraan golongan ringan dan berat. Perubahan volume lalu lintas tersebut berkontribusi terhadap perubahan beban lalu lintas pada perkerasan jalan nasional dimana beban lalu lintas tahun 2026 dengan tol diproyeksikan sebesar 5,2 juta ESAL, yang lebih kecil dibandingkan proyeksi tahun 2026 tanpa tol sebesar 6,9 juta ESAL. Konsekuensinya, dengan pembangunan jalan tol tersebut umur sisa perkerasan diproyeksi mengalami perpanjangan selama 20 bulan dari 5 tahun 8 bulan menjadi 7 tahun 4 bulan, atau meningkat sebesar 29,07%.