Modernisasi irigasi di Indonesia pada dasarnya adalah upaya mewujudkan sistem
pengelolaan irigasi partisipatif berorientasi pada pemenuhan tingkat layanan irigasi
secara efektif, efisien dan berkelanjutan dalam rangka mendukung ketahanan
pangan dan air, melalui peningkatan keandalan penyediaan air, prasarana,
pengelolaan irigasi, institusi pengelola, dan sumber daya manusia. Ada lima pilar
modernisasi irigasi di Indonesia, pilar satu ketersediaan air, pilar dua infrastruktur
irigasi, pilar tiga pengelolaan irigasi, pilar empat institusi irigasi dan pilar lima
aspek sumber daya manusia sebagai pelaku dalam pengelolaan irigasi. Terkait lima
pilar tersebut, aspek sumber daya manusia, terutama yang kompeten menjadi sangat
penting untuk di tingkatkan dalam rangka modernisasi irigasi di Indonesia.
Ketersedian sarana dan prasarana namun tanpa didukung oleh SDM yang kompeten
akan sangat berpengaruh pada terwujudnya keberhasilan modernisasi irigasi.
Karena bagaimanapun peran manusia sebagai pengelola, merupakan faktor
terpenting, dan manusia akan selalu menjadi peran utamanya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu adanya model dan upaya peningkatan
sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan adanya berbagai pelatihan,
yang sesuai dengan tujuan modernisasi irigasi. Aspek sumber daya manusia yang
dikaji di daerah irgasi Macan dan daerah irigasi Rentang (karena ke dua daerah
irigasi tersebut masuk dalam 17 DI yang dimodernisasi) diantaranya komisi irigasi,
instansi terkait, petugas lapangan (petugas operasi bendung, petugas pintu air, dan
lain lain), petani (P3A, GP3A dan IP3A). Model dikajian ini berupa serangkaian
kegiatan yang harus dilakukan dari kondisi yang ada (Base line) agar dapat
meningkatkan pilar lima aspek sumber daya manusia yang diharapkan dalam
rangka mewujudkan modernisasi irigasi secara bertahap yaitu tahap cukup sampai
memadai (awal, menengah dan lanjut). Substansi SDM tidak lepas dari status,
jabatan, pendidikan, pelatihan, sertifikasi, pengadaan pegawai/rekrutment PNS
maupun non PNS, career planning, sistem insentif/remunerasi, pemberdayaan
P3A/GP3A/IP3A, dan penggunaan teknologi. Diharapkan penelitian ini dapat
menjadi pola untuk peningkatan sumber daya manusia dalam rangka mewujudkan
modernisasi irigasi di daerah irigasi Rentang dan daerah irigasi Macan.
Perpustakaan Digital ITB