digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Ernawati
PUBLIC Open In Flipbook Irwan Sofiyan

Modernisasi irigasi di Indonesia pada dasarnya adalah upaya mewujudkan sistem pengelolaan irigasi partisipatif berorientasi pada pemenuhan tingkat layanan irigasi secara efektif, efisien dan berkelanjutan dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan air, melalui peningkatan keandalan penyediaan air, prasarana, pengelolaan irigasi, institusi pengelola, dan sumber daya manusia. Ada lima pilar modernisasi irigasi di Indonesia, pilar satu ketersediaan air, pilar dua infrastruktur irigasi, pilar tiga pengelolaan irigasi, pilar empat institusi irigasi dan pilar lima aspek sumber daya manusia sebagai pelaku dalam pengelolaan irigasi. Terkait lima pilar tersebut, aspek sumber daya manusia, terutama yang kompeten menjadi sangat penting untuk di tingkatkan dalam rangka modernisasi irigasi di Indonesia. Ketersedian sarana dan prasarana namun tanpa didukung oleh SDM yang kompeten akan sangat berpengaruh pada terwujudnya keberhasilan modernisasi irigasi. Karena bagaimanapun peran manusia sebagai pengelola, merupakan faktor terpenting, dan manusia akan selalu menjadi peran utamanya. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu adanya model dan upaya peningkatan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan adanya berbagai pelatihan, yang sesuai dengan tujuan modernisasi irigasi. Aspek sumber daya manusia yang dikaji di daerah irgasi Macan dan daerah irigasi Rentang (karena ke dua daerah irigasi tersebut masuk dalam 17 DI yang dimodernisasi) diantaranya komisi irigasi, instansi terkait, petugas lapangan (petugas operasi bendung, petugas pintu air, dan lain lain), petani (P3A, GP3A dan IP3A). Model dikajian ini berupa serangkaian kegiatan yang harus dilakukan dari kondisi yang ada (Base line) agar dapat meningkatkan pilar lima aspek sumber daya manusia yang diharapkan dalam rangka mewujudkan modernisasi irigasi secara bertahap yaitu tahap cukup sampai memadai (awal, menengah dan lanjut). Substansi SDM tidak lepas dari status, jabatan, pendidikan, pelatihan, sertifikasi, pengadaan pegawai/rekrutment PNS maupun non PNS, career planning, sistem insentif/remunerasi, pemberdayaan P3A/GP3A/IP3A, dan penggunaan teknologi. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi pola untuk peningkatan sumber daya manusia dalam rangka mewujudkan modernisasi irigasi di daerah irigasi Rentang dan daerah irigasi Macan.