Gum rosin adalah salah satu komoditas ekspor di Indonesia yang banyak digunakan
sebagai bahan baku untuk berbagai industri, seperti industri percetakan, cat,
elektronik, optik dan kesehatan. Namun gum rosin memiliki kestabilan yang
rendah, mudah mengkristal dan cenderung teroksidasi. Oleh karena itu, untuk
mengatasi kekurangan tersebut, diperlukan modifikasi pada senyawa gum rosin
dengan cara esterifikasi.
Penelitian ini mempelajari esterifikasi rosin dengan gliserol dan polietilen glikol
sebagai reaktan (agen modifikasi) yang digunakan untuk membentuk rosin ester.
Rosin ester yang dihasilkan akan digunakan sebahai bahan baku pada pembuatan
waterbased pressure sensitive adhesive (PSA).
Tahapan aktivitas penelitian ini meliputi:
1. Esterifikasi dengan dan tanpa katalis komersial antara gum rosin dan
gliserol serta polietilen glikol (PEG) serta impregnasi logam tunggal dan
ganda ke dalam katalis
2. Pembuatan zeolit dari abu boiler sawit serta karakterisasi dan uji aktivitas
katalis untuk reaksi esterifikasi gum rosin dengan agen reaktan PEG.
3. Seleksi variabel proses dan optimasi serta validasi kondisi operasi reaksi
esterifikasi katalitik rosin dan gliserol serta polietilen glikol.
4. Pembuatan PSA dengan penambahan rosin ester
Penelitian ini berhasil memperoleh beberapa temuan antara lain bahwa zeolit 13X
memiliki situs asam yang lebih aktif dan permukaan yang lebih luas dibandingkan
dengan zeolit ZSM 5 dan zeolit alam, sehingga memberikan konversi yang lebih
besar. Luas permukaan yang tinggi pada zeolit 13X memungkinkan interaksi yang
lebih efektif antara substrat dan katalis. Hal ini menjadikan zeolit 13X pilihan
unggul dalam sintesis rosin ester.
Pada proses sintesis rosin ester menggunakan gliserol dan polietilen glikol (PEG),
diperoleh konversi tertinggi masing-masing sebesar 95,54% dan 87,33% pada
kondisi operasi suhu 250 °C, berat katalis 0,5%, waktu reaksi 6 jam, dan rasio mol
rosin terhadap gliserol 2:1, dengan menggunakan katalis zeolit 13X komersial. Zeolit 13X dari abu boiler sawit dengan tingkat kristalinitas tinggi (74,3%) berhasil
disintesis melalui proses peleburan alkali pada suhu 400 °C selama 2 jam, diikuti
dengan perlakuan hidrotermal pada suhu 80 °C selama 8 jam menggunakan
autoklaf, dengan rasio berat NaOH terhadap abu dan Al2O3 sebesar 1,6. Proses
sintesis ini menghasilkan zeolit dengan struktur kristal yang mampu meningkatkan
konversi rosin ester PEG hingga 80,51%.
Selanjutnya, dilakukan optimasi kondisi proses reaksi untuk meningkatkan
konversi reaksi dengan menggunakan zeolit 13X komersial karena menghasilkan
konversi yang lebih tinggi daripada zeolit sintesis. Hasil optimasi memperlihatkan
bahwa konversi maksimum rosin ester gliserol mencapai 99,55% dan rosin ester
PEG sebesar 90,19% pada suhu 260 °C, dengan berat katalis 0,75%, waktu reaksi
4 jam, dan rasio mol rosin terhadap PEG 1:1. Selanjutnya rosin ester gliserol dan
rosin ester PEG dengan kondisi optimum tersebut, digunakan pada pembuatan PSA
Pada aplikasi formula pita perekat berbasis air (waterbased PSA), kombinasi terbaik
diperoleh dengan komposisi 9% rosin ester gliserol, 7% rosin ester PEG, 4% lesitin
sebagai pengemulsi, 5% boraks sebagai penguat struktur, dan 75% polivinil alkohol
sebagai bahan dasar film polimer. Formula ini menghasilkan daya rekat tertinggi
berdasarkan uji peel test dan holding test. Kombinasi rosin ester dan bahan
tambahan lainnya mampu menghasilkan sifat perekat yang optimal. Meskipun
demikian, seluruh formula menunjukkan kohesi internal yang rendah, yang
mengindikasikan bahwa pengembangan lebih lanjut diperlukan untuk
meningkatkan kekuatan struktural dalam pita perekat yang dihasilkan.
Perpustakaan Digital ITB