digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kemajuan teknologi optik telah membuka peluang besar untuk memanfaatkan ion tanah jarang dalam berbagai aplikasi, terutama yang berkaitan dengan luminesensi. Ion tanah jarang seperti Er³? dan Eu³? telah menjadi fokus penelitian karena kemampuannya dalam menghasilkan luminesensi melalui mekanisme upconversion (UC) dan downconversion (DC). UC mengubah foton berenergi rendah menjadi foton berenergi tinggi, sedangkan DC mengubah foton berenergi tinggi menjadi dua foton berenergi rendah. Mekanisme ini menawarkan solusi inovatif untuk mengatasi keterbatasan spektrum optik dalam teknologi modern, misalnya dalam hal peningkatan efisiensi sel surya. Namun, performa mekanisme UC dan DC sangat bergantung pada material host yang menjadi lingkungan bagi ion tanah jarang tersebut. Penelitian ini mempelajari pengaruh lima jenis gelas oksida, yaitu Silika, Fosfat, Tellurit, Borat, dan Germanium, sebagai material host untuk ion Er³? dan Eu³?. Sepuluh sampel gelas telah berhasil difabrikasi, masing-masing hanya didoping dengan salah satu jenis ion, baik Er³? atau Eu³?. Karakterisasi yang dilakukan meliputi karakterisasi properti optik, luminesensi, struktur, radiatif. Selain itu, seluruh sampel diujikan sebagai foton konverter pada Dye Sensitized Solar Cell (DSSC). Setiap host memiliki intensitas luminesensi yang berbeda. Host gelas dengan enerrgi fonon yang relative lebih kecil seperti telurit dan germanium memberikan intensitas luminesensi yang tinggi baik untuk ion Er3+ maupun ion Eu3+. Perbedaan host gelas juga menyebabkan nilai lifetime dari sampel berbeda. Hasil karakterisasi I-V menunjukan bahwa penambahan material UC atau DC memberikan peningkatan terhadap DSSC.