Perpustakaan Digital ITB

Pemahaman konsep dasar fisika seperti suhu, kalor dan pemuaian panjang logam masih menjadi tantangan utama dalam proses pembelajaran di tingkat sekolah menengah. Kesulitan ini disebabkan oleh sifat abstrak dari konsep-konsep tersebut serta minimnya praktik langsung yang pendukung pembelajaran secara konkret. Keterbatasan media praktikum yang efektif semakin memperbesar kesenjangan antara teori dan aplikasi nyata di kelas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat eksperimen pemuaian panjang logam sebagai media praktikum fisika yang praktis, efektif, aman dan dapat digunakan di sekolah menengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan model 4-D (Define, Design, Develop, Disseminate). Pada tahap define dilakukan analisis kebutuhan dan identifikasi permasalahan. Tahap design meliputi perancangan desain alat berdasarkan spesifikasi keamanan dan efisiensi penggunaan. Tahap develop dilaksanakan melalui pembuatan prototipe, validasi oleh ahli materi dan ahli media, serta revisi produk. Tahap disseminate dilakukan secara terbatas melalui promosi dan penyebarluasan informasi kepada guru fisika di SMA 3 Kota Serang, Provinsi Banten, Indonesia. Alat dirancang sedemikian rupa agar mudah digunakan oleh peserta didik, aman serta memberikan hasil yang presisi. Aspek-aspek teknis dan keamanan juga diperhatikan untuk memastikan bahwa alat ini aman digunakan dalam lingkungan pembelajaran. Pembuatan prototipe dilakukan dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan namun berkualitas baik, sehingga fungsional dan tahan lama. Alat praktikum muai panjang telah melalui uji validasi dengan presentasi kelayakan 100% menurut ahli materi, dan 96,35% menurut ahli media dikategorikan sangat layak. Hasil ujicoba terbatas menunjukkan perhitungan nilai koefisien muai panjang logam Aluminium, Kuningan dan Tembaga masing-masing sebesar 41,97 x 10-5 / oC, 22,74 x 10-5 / oC dan 18,48 x 10-5 / oC. Sementara itu, hasil eksperimen oleh kelompok peserta didik di sekolah menunjukkan nilai rata-rata masing-masing sebesar 30 x 10-5 / oC, 21,3 x 10-5 / oC, dan 15 x 10-5 / oC. Hasil uji efektivitas melalui pretest dan posttest dengan nilai N-Gain sebesar 0,33, didukung oleh hasil evaluasi kuisioner kepuasan terhadap alat praktikum dan peningkatan pemahaman konsep muai panjang setelah eksperimen yang menunjukkan bahwa alat tersebut efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep. Penelitian ini menghadirkan inovasi melalui pemanfaatan elemen pemanas solder sebagai alat untuk memanaskan logam. Alat ini mudah digunakan, berbiaya rendah, serta memiliki tingkat keamanan dan tampilan visual yang relatif sederhana bila dibandingkan dengan perangkat sejenis yang umumnya tersedia di sekolah. Melalui pendekatan ini, penelitian ini memberikan kontribusi nyata dalam penyediaan media praktikum fisika yang kontekstual, terjangkau, dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Selain itu, alat ini juga berpotensi memperkuat pemahaman peserta didik tingkat sekolah menengah terhadap konsep-konsep dasar fisika.