digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Ida Rosida
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Ida Rosida
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Ida Rosida
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Ida Rosida
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Ida Rosida
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Ida Rosida
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Ida Rosida
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

Penelitian ini mengusulkan rekomendasi strategi bagi PT Energy Nusantara untuk memperkuat posisinya di bisnis Sodiuhm Methylate Oxide (SMO) dalam industri biodiesel yang sedang berkembang di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama yang memengaruhi keputusan pembelian produsen FAME adalah harga, keandalan pasokan, dan kualitas produk. Untuk meningkatkan posisinya di pasar dan menjadi pemain utama, PT Energy Nusantara perlu mengamankan kendali atas pasokan SMO domestik guna memastikan harga yang kompetitif dan pengiriman yang andal. Melalui metode Analytic Hierarchy Process (AHP), ditemukan bahwa pada level pertama, kriteria Finansial merupakan yang paling penting (29,9%), diikuti oleh Operasional (27,9%), Strategis (24,7%), dan Risiko (17,5%). Pada level kedua, sub-kriteria utama adalah Profit (16,4%), Keamanan Pasokan (15,7%), Keberlanjutan Bisnis (14,5%), dan Risiko Finansial (10,5%). Berdasarkan prioritas ini, strategi yang paling berdampak adalah “Borrow Strategy”, yaitu membentuk kemitraan strategis dengan produsen SMO yang sudah ada. Strategi ini memungkinkan PT Energy Nusantara untuk memperkuat kendali pasokan dan posisi pasar tanpa investasi modal (CAPEX) yang besar. Rencana implementasi strategi difokuskan pada pembentukan kemitraan strategis di wilayah pasokan utama seperti Dumai/Riau, Kalimantan Timur, dan Jawa Timur, dengan memanfaatkan kapabilitas PT Energy Nusantara sebagai offtaker FAME utama dan peda metanol. Tahapan pelaksanaan dimulai pada tahun 2025 dengan pemilihan mitra dan inisiasi perdagangan kargo curah SMO, dilanjutkan dengan studi kelayakan dan finalisasi perjanjian kemitraan pada tahun 2026, serta komersialisasi SMO domestik yang dimulai pada tahun 2028. Pada tahun 2029, perusahaan menargetkan pencapaian pangsa pasar sebesar 50% dan menempatkan diri sebagai pemimpin pasar industri SMO di Indonesia. Penelitian ini menunjukkan bahwa integrasi kerangka kerja AFI, AHP, dan Five Elements of Strategy dapat memberikan peta jalan strategis yang kuat dan aplikatif dalam pengambilan keputusan korporasi, khususnya di sektor petrokimia dan dalam konteks transisi energi terbarukan Indonesia