2006 TS PP SRI WIDANINGSIH 1-COVER.pdf
2006 TS PP SRI WIDANINGSIH 1-BAB1.pdf
2006 TS PP SRI WIDANINGSIH 1-BAB2.pdf
2006 TS PP SRI WIDANINGSIH 1-BAB3.pdf
2006 TS PP SRI WIDANINGSIH 1-BAB4.pdf
2006 TS PP SRI WIDANINGSIH 1-BAB5.pdf
2006 TS PP SRI WIDANINGSIH 1-BAB6.pdf
2006 TS PP SRI WIDANINGSIH 1-PUSTAKA1.pdf
2006 TS PP SRI WIDANINGSIH 1-PUSTAKA2.pdf
2006 TS PP SRI WIDANINGSIH 1-PUSTAKA3.pdf
2006 TS PP SRI WIDANINGSIH 1-PUSTAKA4.pdf
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan mengkaji kebijakan ketenagalistrikan nasional berdasarkan penggunaan sumber daya energi sehingga dengan menerapkan perangkat kebijakan tersebut dapat meningkatkan performansi sektor ketenagalistrikan. Pendekatan yang digunakan adalah dengan menggunakan metodologi dinamika sistem. Berdasarkan pads apa yang dikembangkan oleh Forrester dalam model nasional, maka dikembangkanlah model ketenagalistrikan nasional. Model ini memiliki tujuh sub sistem yang saling berkaitan yaitu sub sistem permintaan penduduk, sub sistem produksi listrik, sub sistem sumber daya alam, sub sistem barang kapital, sub sistem financial, sub sistem pendapatan PLN, dan sub sistem pemerintah.
Rancangan kebijakan yang diambil berdasarkan pada Kebijakan Bidang Energi Nasional yang dijabarkan dalam Kebijakan Sektor Ketenagalistrikan. Terdapat delapan bush rancangan skenario kebijakan yang Akan disimulasikan pada model yang dibangun. Lima skenario pertama terdiri dari satu jenis skenario sedangkan tiga skenario yang lain merupakan gabungan dari skenario-skenario tunggal tersebut. Adapun kedelapan jenis skenario tersebut meliputi skenario kebijakan saat ini (model dasar), skenario konservasi, skenario diversifikasi, skenario intensifikasi, skenario pads sisi suplai, skenario konservasi dan diversifikasi, skenario konservasi dan sisi suplai, serta skenario diversifikasi dan intensifikasi. Sedangkan indikator performansi yang digunakan terdiri dari lima indikator yaitu tingkat produksi listrik, pendapatan PLN, harga listrik rata-rata, tingkat penggunaan somber daya energi tak terbarukan, dan tingkat kapasitas terpasang pembangkit.
Dari kedelapan skenario tersebut, yang dapat memberikan peningkatan produksi listrik adalah kebijakan diversifikasi, intensifikasi, dan kebijakan pads sisi suplai. Tetapi untuk indikator harga dan pendapatan PLN hanya skenario intensifikasi yang memberikan peningkatan terus. Sedangkan skenario intensifikasi, sisi suplai, diversifikasi, dan kebijakan diversifikasi dan intensifikasi dapat meningkatkan kapasitas terpasang. Untuk tingkat penggunaan sumber daya energi tak terbarukan, skenario-skenario yang terpilih berdasarkan dua tujuan berbeda yaitu penghematan atau penganekaragaman.