digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1995 TS PP ROGANDA B SILABAN 1-BAB1.pdf


1995 TS PP ROGANDA B SILABAN 1-BAB2.pdf

1995 TS PP ROGANDA B SILABAN 1-BAB3.pdf

1995 TS PP ROGANDA B SILABAN 1-BAB4.pdf

1995 TS PP ROGANDA B SILABAN 1-BAB5.pdf

1995 TS PP ROGANDA B SILABAN 1-BAB6.pdf

1995 TS PP ROGANDA B SILABAN 1-COVER.pdf

1995 TS PP ROGANDA B SILABAN 1-PUSTAKA.pdf

ABSTRAK: Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat banyak, peran sarana transportasi mobil khususnya sedan mempunyai fungsi sebagai penunjang kelancaran arus informasi, barang, dan produk teknologi lainnya. Penggunaan mobil sedan merk Toyota di Indonesia saat ini cukup besar hat ini terlihat dati market share yang dicapainya. Keunggulan dan kehandalan mesinnya adalah salah satu faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pamilihan sedan merk Toyota tersebut. Dua faktor dominan yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap sedan merk Toyota, yakni faktor harga, potongan harga dan nilai jual kembali dan faltor pelayanan, yang merupakan bagram dari variabel bauran pemasaran (marketing mix) berpengaruh besar dalam meningkatkan volume penjualannya. Harga sedan merk Toyota yang sesuai dengan kualitasnya dan harga yang bersaing dengan sedan mewah lainnya menjadi pertimbangan konsumen dalam meningkatkan brand preference. Tersedianya peralatan pendukung (suku cadang) dengan harga yang terjangkau banyak berperan dalam membentuk brand loyatity konsumen tethadap mobil merk Toyota. Konsumen mempunyai kesepakatan yang cukup tinggi dalam mendai pelayanan (service) yang diberikan perusahaan Toyota, balk oleh cabang sebagai dealer atau bengkelbengkel Toyota, sangat memuaskan. Adanya pelayanan Toyota home service yang diberikan perusahaan menjadi salah satu faktor dalam pemenuhan customer satisfaction. Hal ini adalah satu kunci keberhasilan perusahaan Toyota khususnya perusahaan sedan merk Toyota dalam mencapai volume penjualan yang cukup tinggi, sementara tingkat kompetisi antara ATPM (agen tunggal pemegang merk) cukup tinggi. Untuk masa yang akan datang perlu pengembangan konsep pelayanan yang lebih luas yakni konsep pelayanan: before, and after sales service, dalam kerangka menghadapi tingkat kompetisi bisnis otomotif yang makin ketat. Industri otomotif Indonesia saat ini memang sedang menghadapi masalah besar, terjadinya penurunan penjualan sampai tahun 1992 adalah sebagai akibat tingginya bea masuk yang memicu tingginya harga pasaran mobil di dalam negeii dibandingkan di luar negeri. Pemerintah telah melakukan intetvensi dengan menelurkan paket deregulasi Juni 1993 dalam rangka mewujudkan terciptanya industri otomotif yang makin kompetitif. Namun belum dapat merangsang terciptanya suatu struktur industri otomotif yang efisien dan kompetitif. Untuk itu penulis menyarankan kalau pemerintah melakukan penciutan mobil yang ada dan perlu pemetintah memilarkan untuk menglulangkan protelcsi yang cendenmg bedebihan. Dengan demikian harapan dan keinginan para konsumen khususnya merk Toyota dapat terpenuhi, yakni harga mobil yang dapat terjangkau oleh banyak lapisan masyarakat. Hal ini tentu akan berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, karena dapat menyisakan rupiahnya untuk keperluan esensial lainnya.