International Data Corporation (IDC) memperkirakan tingkat pertumbuhan
sekitar 20-30% untuk komputasi awan di Indonesia. Hal ini menjadi peluang besar
bagi para pemain lama untuk memperluas pangsa pasar mereka, terutama di
bidang Infrastructure as a Service (IaaS) yang merupakan bagian terbesar dari
pasar komputasi awan. Sebagai perusahaan teknologi global yang menyediakan
infrastruktur TI termasuk penawaran IaaS, idealnya Lumos Tech Indonesia dapat
mengembangkan bisnisnya. Namun, perusahaan ini memiliki tingkat penetrasi
yang lambat, yaitu sekitar 0,2% untuk penawaran IaaS.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan penetrasi pasar perusahaan
dengan menemukan faktor-faktor internal maupun eksternal yang penting dan
dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan penetrasi pasar yang ada dengan
meningkatkan kinerja bisnis. Penelitian ini mengadopsi metodologi campuran
dimana metode kuantitatif digunakan untuk menilai pasar yang paling cocok untuk
penawaran IaaS. Sementara itu, metode kualitatif berfokus pada penilaian kondisi
saat ini untuk menentukan faktor-faktor internal yang menghambat penetrasi pasar
untuk penawaran IaaS.
Pengumpulan data eksternal dari penelitian ini berasal dari sumber primer dan
sekunder. Sumber primer dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada
departemen terkait TI dan terdapat tiga kategori pasar yang dinilai yaitu
Komersial, Institusi, dan Pemerintah. Selain itu, pengumpulan data sekunder
dilakukan dengan menggunakan sumber-sumber yang sudah ada seperti laporan
penelitian terdahulu, laporan dari perusahaan konsultan dan jurnal. Hasil yang
diperoleh dari pengumpulan data tersebut adalah untuk menganalisa kemungkinan
dari pasar-pasar tersebut, yang mana yang memiliki tingkat kemungkinan tertinggi
untuk mengadopsi penawaran IaaS dari Lumos Tech Indonesia. Selain itu, data
tersebut digunakan untuk menilai lingkungan eksternal perushaan melalui analisis
PESTEL dan Porter’s 5 forces. Hasil dari analisis eksternal menunjukkan bahwa
bisnis IaaS di Indonesia masih memiliki kecenderungan yang tinggi untuk
berkembang dan pasar Institusional memiliki tingkat kemungkinan yang paling
tinggi di antara yang lain.
iv
Di sisi lain, pengumpulan data internal yang menggunakan porsi kualitatif pada
penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam semi terstruktur. Subjek
yang diwawancarai adalah pemilik masalah yang bekerja di bawah entitas Lumos
Tech Services. Secara internal, terdapat empat faktor utama yang menghambat
percepatan penetrasi pasar IaaS, yaitu proses bisnis yang kompleks, tantangan
organisasi, strategi pemasaran yang kurang efektif dan kurangnya manajemen
hubungan dengan konsumen. Selanjutnya, analisis SWOT dilakukan untuk
menentukan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan.
Terdapat 16 strategi yang diturunkan dari B2B marketing mix yang telah
dimodifikasi. Sebuah diskusi kelompok dilakukan untuk menentukan tingkat
kelayakan dari setiap strategi yang diklasifikasikan ke dalam tiga kategori; kuat,
moderat dan lemah. Strategi yang masuk dalam kategori kuat dipilih untuk menjadi
strategi pemasaran yang diusulkan untuk Lumos Tech Services untuk mempercepat
penetrasi pasar untuk penawaran IaaS. Secara keseluruhan terdapat 8 strategi
yang perlu diterapkan untuk mempercepat tingkat penetrasi pasar dan
mengembangkan pasar yang meliputi; (1) Memanfaatkan merek global, keamanan
data, dan kedaulatan data sebagai keunggulan kompetitif, (2) Meluncurkan
kembali paket yang sudah ditentukan, (3) Memilih distributor eksklusif untuk
penawaran IaaS, (4) Perbaikan pada proses route to market, (5) Menerapkan
penetapan harga berbasis nilai, (6) Meningkatkan daya saing harga, (7)
Memfokuskan kembali pengelolaan hubungan sosial dan (8) Membuat program
retensi pelanggan.