2024 SK PP Ghita Adila Khairunnisa [19021132] - Abstract
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2024 SK PP Ghita Adila Khairunnisa [19021132] - List of Contents
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2024 SK PP Ghita Adila Khairunnisa [19021132] - Chapter 1
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2024 SK PP Ghita Adila Khairunnisa [19021132] - Chapter 2
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2024 SK PP Ghita Adila Khairunnisa [19021132] - Chapter 3
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2024 SK PP Ghita Adila Khairunnisa [19021132] - Chapter 4
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2024 SK PP Ghita Adila Khairunnisa [19021132] - Chapter 5
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2024 SK PP Ghita Adila Khairunnisa [19021132] - References
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa
Dalam industri fashion mewah yang berkembang pesat saat ini, integrasi teknologi menghadirkan tantangan signifikan serta peluang yang tiada tara. Persimpangan antara e-commerce dan pemasaran digital dengan sektor mewah sangat mendalam, dan pekerjaan memainkan peran penting dalam membentuk preferensi konsumen untuk metode belanja dan iklan online. Penelitian ini menyoroti bagaimana berbagai jenis pekerjaan berkaitan dengan perilaku konsumen di pasar mewah, memberikan wawasan yang dapat dimanfaatkan oleh merek-merek mewah untuk memperbaiki strategi digital mereka. Dikenal dengan dasar eksklusivitas dan kerajinan, industri fashion mewah kini sedang menjalani transformasi digital. Seiring dengan meningkatnya pentingnya e-commerce dan pemasaran digital, merek-merek mewah harus beradaptasi untuk tetap kompetitif. Studi ini mengkaji bagaimana pekerjaan berkaitan dengan pilihan konsumen, dengan fokus pada metode belanja online versus offline dan preferensi terhadap iklan online. Memahami tren pekerjaan ini sangat penting bagi merek-merek mewah yang bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan pelanggan dan pertumbuhan pendapatan. Temuan menunjukkan bahwa kelompok pekerjaan yang berbeda menunjukkan preferensi belanja yang bervariasi. Misalnya, profesional dan pemilik bisnis seringkali lebih memilih pendekatan hibrida, yang menggabungkan pengalaman belanja online dan offline, sementara mahasiswa dan ibu rumah tangga cenderung memilih belanja online karena kemudahan dan aksesibilitasnya. Wawasan ini menyarankan agar merek-merek mewah mengadopsi strategi omnichannel untuk mengakomodasi preferensi beragam dari segmen pekerjaan yang berbeda. Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa pekerjaan berkaitan dengan preferensi iklan online. Pemilik bisnis dan pengusaha lebih responsif terhadap ulasan online, menghargai kepercayaan dan kredibilitas dalam pilihan produk fashion mewah mereka. Sebaliknya, kelompok pekerjaan lain mungkin lebih menyukai konten yang dipersonalisasi atau dukungan influencer. Merek-merek mewah harus mempertimbangkan preferensi ini saat merancang kampanye pemasaran digital mereka. Dengan mengeksplorasi hubungan antara pekerjaan, metode belanja, dan preferensi iklan online, studi ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang perilaku konsumen di industri fashion mewah. Wawasan yang diperoleh sangat penting bagi merek-merek mewah yang ingin menyesuaikan strategi pemasaran mereka dengan berbagai segmen pekerjaan, yang pada akhirnya meningkatkan kepuasan pelanggan dan loyalitas merek.