
ABSTRAK Andis Destrian Irianto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Andis Destrian Irianto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Andis Destrian Irianto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Andis Destrian Irianto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Andis Destrian Irianto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Andis Destrian Irianto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Andis Destrian Irianto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Andis Destrian Irianto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Andis Destrian Irianto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

JURNAL Andis Destrian Irianto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Kawasan Metropolitan Rebana yang berada di Jawa Barat diputuskan untuk
menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru sebagaimana tercantum pada Peraturan
Presiden Nomor 87 Tahun 2021. Rebana ini mencakup beberapa kota dan
kabupaten strategis yang dirancang untuk mempercepat pembangunan dan
meningkatkan daya saing ekonomi. Kota Cirebon, sebagai bagian dari Kawasan
Metropolitan Rebana, direncanakan menjadi Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
berskala internasional. Kota Cirebon yang sebagaimana diputuskan/direncanakan
sebagai PKN diharapkan dapat memiliki peranan yang baik terutama untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi baik secara regional maupun nasional
berdasarkan beberapa sektor seperti perdagangan, industri, serta jasa. Namun,
hingga saat ini belum tersedia kajian komprehensif yang mengidentifikasi peran
ekonomi Kota Cirebon dalam Kawasan Metropolitan Rebana, baik dari segi
kedudukan, potensi, maupun strategi pengembangannya. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi kedudukan Kota Cirebon dalam struktur ekonomi Kawasan
Metropolitan Rebana, menganalisis peran dan kondisi perekonomian Kota Cirebon
saat ini, mengkaji kesenjangan antara kedudukannya sebagai PKN dengan realitas
ekonomi yang ada, serta merumuskan strategi pengembangan ekonomi yang sesuai
guna memperkuat posisi Kota Cirebon dalam kawasan tersebut. Melalui
pemahaman/pengidentifikasian yang lebih mendalam terkait kondisi ekonomi di
Kota Cirebon, penelitian diharapkan dapat berkontribusi dalam merumuskan
kebijakan pengembangan kawasan yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Pendekatan mixed methods serta model concurrent triangulation merupakan
metode yang digunakan dalam penelitian, hal ini memungkinkan pengumpulan data
kuantitatif dan kualitatif secara bersamaan guna mengoptimalkan validitas hasil
penelitian. Data kuantitatif diperoleh melalui analisis ekonomi wilayah
menggunakan beberapa metode, seperti Location Quotient, Dynamic Location
Quotient, Tipologi Klassen, Shift-share, serta model Inter-Regional Input-Output.
Sementara itu, data kualitatif diperoleh melalui observasi lapangan serta studi
literatur mengenai kebijakan dan regulasi yang berkaitan dengan pengembangan
Kota Cirebon dalam Kawasan Metropolitan Rebana. Analisis SWOT yang
diperkuat dengan Internal Factor Analysis Strategy, External Factor Analysis
Strategy, dan Strategic Factor Analysis Summary juga digunakan dalam perumusan
strategi pengembangan ekonomi Kota Cirebon.
v
Penelitian menunjukkan bahwasanya dalam Kawasan Metropolitan Rebana, Kota
Cirebon memiliki peluang atau potensi ekonomi yang signifikan, khususnya di
sektor jasa dan perdagangan. Kota ini telah lama dikenal sebagai pusat perdagangan
di wilayah Pantai Utara Jawa dengan aktivitas ekonomi yang didukung oleh
jaringan transportasi, seperti jalan tol, jalur kereta api, serta Pelabuhan Cirebon
yang memang strategis. Kota Cirebon juga unggul dalam sektor pariwisata berbasis
budaya serta industri kreatif, yang berpotensi dikembangkan lebih lanjut guna
meningkatkan peluang investasi dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.
Namun, penelitian ini juga mengidentifikasi adanya kesenjangan yang signifikan
antara kedudukan Kota Cirebon sebagai PKN dengan kondisi perekonomiannya
saat ini. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan dalam konektivitas
infrastruktur, terutama dalam integrasi transportasi antara Kota Cirebon dengan
wilayah lain di Kawasan Metropolitan Rebana. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut, penelitian ini menyusun strategi pengembangan ekonomi Kota Cirebon
berdasarkan pendekatan SWOT dengan bobot yang diperoleh dengan metode AHP
(Analytic Hierarchy Process). Strategi yang diprioritaskan yaitu strategi agresif
yang memanfaatkan akan kekuatan serta peluang yang dimiliki oleh Kota Cirebon
sebagai pusat kegiatan nasional berskala internasional dalam Kawasan Rebana
dengan fokus strategi berupa menciptakan klaster ekonomi berbasis sektor
unggulan dan potensial, memanfaatkan posisi strategis Kota Cirebon dalam
membangun kerjasama dengan kota/kabupaten di Kawasan Rebana, sehingga
tercipta konektivitas antar wilayah yang mendukung perdagangan dan logistik,
serta meningkatkan peran sektor industri yang holistik dan integratif dalam
mendukung pengembangan Kawasan Peruntukan Industri di Kawasan Rebana dan
sejalan dengan fokus pengembangan Jawa-Bali. Temuan dalam penelitian ini
diharapkan dapat memperkaya wawasan dalam bidang tersebut dan menjadi acuan
bagi pemerintah daerah untuk merumuskan kebijakan pembangunan ekonomi Kota
Cirebon, sehingga dapat mendukung keberlanjutan pertumbuhan Kawasan
Metropolitan Rebana.