digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Andis Destrian Irianto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Andis Destrian Irianto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Andis Destrian Irianto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Andis Destrian Irianto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Andis Destrian Irianto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Andis Destrian Irianto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Andis Destrian Irianto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Andis Destrian Irianto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Andis Destrian Irianto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

JURNAL Andis Destrian Irianto
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Kawasan Metropolitan Rebana yang berada di Jawa Barat diputuskan untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru sebagaimana tercantum pada Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2021. Rebana ini mencakup beberapa kota dan kabupaten strategis yang dirancang untuk mempercepat pembangunan dan meningkatkan daya saing ekonomi. Kota Cirebon, sebagai bagian dari Kawasan Metropolitan Rebana, direncanakan menjadi Pusat Kegiatan Nasional (PKN) berskala internasional. Kota Cirebon yang sebagaimana diputuskan/direncanakan sebagai PKN diharapkan dapat memiliki peranan yang baik terutama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi baik secara regional maupun nasional berdasarkan beberapa sektor seperti perdagangan, industri, serta jasa. Namun, hingga saat ini belum tersedia kajian komprehensif yang mengidentifikasi peran ekonomi Kota Cirebon dalam Kawasan Metropolitan Rebana, baik dari segi kedudukan, potensi, maupun strategi pengembangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kedudukan Kota Cirebon dalam struktur ekonomi Kawasan Metropolitan Rebana, menganalisis peran dan kondisi perekonomian Kota Cirebon saat ini, mengkaji kesenjangan antara kedudukannya sebagai PKN dengan realitas ekonomi yang ada, serta merumuskan strategi pengembangan ekonomi yang sesuai guna memperkuat posisi Kota Cirebon dalam kawasan tersebut. Melalui pemahaman/pengidentifikasian yang lebih mendalam terkait kondisi ekonomi di Kota Cirebon, penelitian diharapkan dapat berkontribusi dalam merumuskan kebijakan pengembangan kawasan yang lebih efektif dan berkelanjutan. Pendekatan mixed methods serta model concurrent triangulation merupakan metode yang digunakan dalam penelitian, hal ini memungkinkan pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif secara bersamaan guna mengoptimalkan validitas hasil penelitian. Data kuantitatif diperoleh melalui analisis ekonomi wilayah menggunakan beberapa metode, seperti Location Quotient, Dynamic Location Quotient, Tipologi Klassen, Shift-share, serta model Inter-Regional Input-Output. Sementara itu, data kualitatif diperoleh melalui observasi lapangan serta studi literatur mengenai kebijakan dan regulasi yang berkaitan dengan pengembangan Kota Cirebon dalam Kawasan Metropolitan Rebana. Analisis SWOT yang diperkuat dengan Internal Factor Analysis Strategy, External Factor Analysis Strategy, dan Strategic Factor Analysis Summary juga digunakan dalam perumusan strategi pengembangan ekonomi Kota Cirebon. v Penelitian menunjukkan bahwasanya dalam Kawasan Metropolitan Rebana, Kota Cirebon memiliki peluang atau potensi ekonomi yang signifikan, khususnya di sektor jasa dan perdagangan. Kota ini telah lama dikenal sebagai pusat perdagangan di wilayah Pantai Utara Jawa dengan aktivitas ekonomi yang didukung oleh jaringan transportasi, seperti jalan tol, jalur kereta api, serta Pelabuhan Cirebon yang memang strategis. Kota Cirebon juga unggul dalam sektor pariwisata berbasis budaya serta industri kreatif, yang berpotensi dikembangkan lebih lanjut guna meningkatkan peluang investasi dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Namun, penelitian ini juga mengidentifikasi adanya kesenjangan yang signifikan antara kedudukan Kota Cirebon sebagai PKN dengan kondisi perekonomiannya saat ini. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan dalam konektivitas infrastruktur, terutama dalam integrasi transportasi antara Kota Cirebon dengan wilayah lain di Kawasan Metropolitan Rebana. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penelitian ini menyusun strategi pengembangan ekonomi Kota Cirebon berdasarkan pendekatan SWOT dengan bobot yang diperoleh dengan metode AHP (Analytic Hierarchy Process). Strategi yang diprioritaskan yaitu strategi agresif yang memanfaatkan akan kekuatan serta peluang yang dimiliki oleh Kota Cirebon sebagai pusat kegiatan nasional berskala internasional dalam Kawasan Rebana dengan fokus strategi berupa menciptakan klaster ekonomi berbasis sektor unggulan dan potensial, memanfaatkan posisi strategis Kota Cirebon dalam membangun kerjasama dengan kota/kabupaten di Kawasan Rebana, sehingga tercipta konektivitas antar wilayah yang mendukung perdagangan dan logistik, serta meningkatkan peran sektor industri yang holistik dan integratif dalam mendukung pengembangan Kawasan Peruntukan Industri di Kawasan Rebana dan sejalan dengan fokus pengembangan Jawa-Bali. Temuan dalam penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dalam bidang tersebut dan menjadi acuan bagi pemerintah daerah untuk merumuskan kebijakan pembangunan ekonomi Kota Cirebon, sehingga dapat mendukung keberlanjutan pertumbuhan Kawasan Metropolitan Rebana.