






Transformasi dalam lanskap energi global, yang dipicu oleh peningkatan
permintaan energi bersih dan masalah lingkungan, mendorong perlunya peralihan
ke sumber energi terbarukan dan energi tanpa emisi karbon (netral karbon). Salah
satu solusi potensial untuk menghasilkan energi terbarukan adalah dengan
mengkonversi air menjadi gas hidrogen secara elektrokimia. Hidrogen memiliki
kepadatan energi tinggi dan penggunaanya menghasilkan emisi karbon nol.
Tantangan utama pada proses elektrolisis air terletak pada reaksi evolusi oksigen di
anoda (oxygen evolution reaction, OER) yang memerlukan material katalis yang
efisien dengan overpotensial rendah dan kinetika reaksi yang cepat. Paduan nikelbesi
(NiFe) adalah salahsatu alternatif yang murah dengan ketersediaan tinggi, jika
dibandingkan dengan katalis berbasis logam mulia. Oleh karena itu, dalam
penelitian ini, lapisan film tipis paduan NiFe disintesis melalui metode elektrolisis,
dengan tujuan untuk mengoptimalkan proses elektrodeposisi paduan NiFe serta
memetakan pengaruh parameter proses terhadap kinerja OER. Penelitian ini
menggunakan metode respon permukaan (response surface method, RSM) untuk
memahami pengaruh interaksi antarparameter terhadap efisiensi NiFe sebagai
katalis OER dan memperoleh kondisi optimal yang menghasilkan performa katalis
OER paling baik.
Serangkaian percobaan dilakukan untuk menyelidiki pengaruh berbagai variabel
proses pada sintesis paduan NiFe melalui metode elektrodeposisi, yang meliputi
rasio molar ion nikel terhadap ion besi ([Ni2+]/[Fe2+ ] = 0,32 – 3), kerapatan arus (i
= 1,96 – 12,05 mA/cm2), dan temperatur (T = 28 - 62 °C) terhadap kinerja
elektrokatalitik NiFe dalam reaksi OER. Percobaan dimulai dengan perancangan
eksperimen menggunakan metode Central Composite Design (CCD) untuk
memodelkan hubungan kompleks antar variabel dalam percobaan yang dirancang.
Selanjutnya, dilakukan persiapan katoda, diikuti oleh proses elektrodeposisi dengan
variasi parameter yang telah ditentukan. Pengujian elektrokimia menggunakan tiga
elektroda dalam larutan elektrolit kalium hidroksida 1 molar (KOH 1 M) dilakukan
untuk mendapatkan data Linear Sweep Voltammetry (LSV) dan Electrochemical
Impedance Spectroscopy (EIS). Data yang diperoleh kemudian diolah
menggunakan perangkat lunak ZView4 dan Microsoft Excel untuk menghitung
nilai overpotensial dan kemiringan Tafel, yang berfungsi sebagai input untuk
analisis lebih lanjut menggunakan Minitab versi 21 dalam menentukan kondisi
optimum percobaan. Analisis ini bertujuan untuk memprediksi kondisi optimum
yang menghasilkan lapisan paduan NiFe dengan kinerja elektrokatalitik terbaik.
Setelah prediksi kondisi optimum ditentukan, uji konfirmasi dilakukan untuk
memverifikasi hasil prediksi tersebut. Deposit yang dihasilkan dari kombinasi
parameter yang terkonfirmasi diuji stabilitas dinamisnya menggunakan Cyclic
Voltammetry (CV) dan uji stabilitas kondisi tunaknya menggunakan
Chronoamperometry (CP). Tujuannya adalah memastikan kestabilan aktivitas
katalitik pada reaksi OER pada berbagai kondisi operasi dan selama siklus
perubahan berulang dalam jangka waktu tertentu. Deposit NiFe yang menunjukkan
aktivitas elektrokatalitik terbaik dan stabilitas yang memadai kemudian
dikarakterisasi menggunakan Difraksi Sinar-X (X-Ray Diffraction, XRD), Field
Emission Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-ray Spectroscopy
(FESEM-EDS), dan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) untuk analisis
mendalam terhadap karakteristik lapisan tipis NiFe yang disintesis dalam kondisi
optimal.
Kombinasi optimal dari variabel proses ditemukan pada kerapatan arus 8,58
mA/cm², temperatur 39 °C, dan rasio konsentrasi ion nikel terhadap ion besi sebesar
1,88. Pada kondisi ini, prediksi nilai overpotensial yang diperoleh adalah 219,54
mV dengan kemiringan Tafel 75,23 mV/dekade. Deposit yang dihasilkan melalui
elektrodeposisi pada kondisi tersebut berupa kristal Taenite (?- (Ni53,6 Fe46,4))
dengan morfologi dendritik. Nilai overpotensial dan kemiringan Tafel hasil
pengukuran, masing-masing 174,7 mV dan 35,19 mV/dekade, berada dalam
rentang interval prediksi dimana hal ini menegaskan bahwa kombinasi yang
direkomendasikan telah terkonfirmasi sebagai titik optimal. Selain memiliki
aktivitas elektrokatalis yang unggul, deposit tersebut juga menunjukkan
kemampuan untuk mempertahankan kinerja yang stabil selama proses OER dalam
kondisi tunak, dengan laju degradasi overpotensial sebesar 0,8 mV/jam pada 10
mA/cm2 selama 20 jam. Analisis statistika lebih lanjut menunjukkan bahwa
parameter proses sintesis NiFe yang paling berpengaruh terhadap aktivitas
elektrokatalitik NiFe dalam reaksi OER adalah rasio [Ni²?]/[Fe²?] dan temperatur.
Dengan menggunakan plot kontur dan plot permukaan, teridentifikasi rentangrentang
variabel proses yang memiliki potensi untuk menghasilkan kinerja optimal
katalis NiFe. Temuan-temuan dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan
panduan yang berharga untuk pengembangan katalis berbasis NiFe yang berkinerja
tinggi untuk aplikasi konversi energi, khususnya pada pengembangan teknologi
elektrolisis air yang efisien.