digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Aulia Siti Nurmala
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Aulia Siti Nurmala
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Aulia Siti Nurmala
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Aulia Siti Nurmala
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Aulia Siti Nurmala
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Aulia Siti Nurmala
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Aulia Siti Nurmala
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Aulia Siti Nurmala
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Aulia Siti Nurmala
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

JURNAL Aulia Siti Nurmala
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Masa transisi yang dialami siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari anakanak menuju remaja merupakan fase yang krusial dalam perkembangan sosial mereka. Dalam periode ini, siswa mulai mencari ruang di luar rumah dan sekolah yang memungkinkan mereka untuk berinteraksi, berekspresi, serta membangun identitas sosial. Ruang ketiga, sebagai tempat di luar lingkungan formal yang dapat mendukung interaksi sosial siswa, memiliki peran yang signifikan dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Namun, di Kota Bandung belum banyak diteliti terkait keberadaan, aksesibilitas, serta pemanfaatan ruang ketiga oleh siswa SMP. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan ruang ketiga yang digunakan siswa SMP di Kota Bandung, menganalisis aksesibilitasnya, serta mengkaji pola pemanfaatan dan preferensi siswa terhadap ruang ketiga. Pendekatan kualitatif digunakan pada penelitian ini dengan metode walk and talk conversation bersama siswa, wawancara dengan pengajar, serta observasi di tiga SMP dengan karakteristik lokasi yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ruang ketiga yang dimanfaatkan siswa saat jam istirahat mencakup area di dalam sekolah seperti lorong dan koridor kelas, tangga, taman, kantin, serta ruang di luar sekolah saat mereka pulang seperti area komersial dan ruang terbuka di sekitar lingkungan sekolah. Fitur utama yang disukai siswa di antaranya keteduhan, ketersediaan jajanan, dan tempat duduk. Kebutuhan siswa akan berinteraksi dicerminkan dari aktivitas utama yang dilakukan di ruang ketiga mereka yaitu mengobrol. Namun, beberapa lokasi yang digunakan siswa belum sepenuhnya mendukung aktivitas sosial mereka karena aksesibilitas yang terbatas, minimnya fasilitas pendukung, serta keamanan. Oleh karena itu, keberadaan ruang ketiga perlu dirancang secara terencana, bukan hanya sebagai ruang sisa, tetapi bagian dari ruang publik yang dapat multifungsi, seperti taman atau area terbuka di sekitar sekolah yang aman dan mudah diakses oleh siswa.